PERANG EROPA

PRANCIS SIAP SIAGA PERANG EROPA: Rusia-Belarus Gelar Latihan Nuklir Dipantau Langsung Presiden Putin

Pemerintah Prancis tengah mempersiapkan kemungkinan keterlibatan militer besar-besaran pada tahun 2026. 

|
Editor: AbdiTumanggor
Foto: Mikhail Metzel, TASS/Kremlin
PUTIN BERSERAGAM MILITER: Foto diambil Tribunnews dari laman Kantor Presiden Rusia pada Rabu (17/9/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berseragam militer di dalam kendaraan komando dan kendali komandan batalyon dalam kunjungannya ke wilayah Nizhny Novgorod untuk memantau latihan gabungan militer Rusia-Belarusia atau Latihan Zapad 2025 pada Selasa, 16 September 2025. (Foto: Mikhail Metzel, TASS/Kremlin) 

Sementara, Penelitian dari Universitas Yale mengungkap jaringan pendidikan ulang dan pelatihan militer terhadap anak-anak Ukraina oleh Rusia. Sedikitnya 35.000 anak diduga telah dimasukkan ke dalam program ini sejak 2022.

Anak-anak usia 8–17 tahun dilatih merakit drone, melempar granat, dan menggunakan peralatan militer lainnya.

Salah satu kamp pelatihan bernama "Change" di Laut Hitam disebut sebagai pusat kegiatan ini.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi ilegal anak-anak Ukraina. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut tindakan mereka sebagai upaya penyelamatan anak-anak dari garis depan konflik.

Eropa di Ambang Krisis

Beberapa tahun belakangan ini, situasi keamanan di Eropa terus memanas akibat perang Rusia–Ukraina dan pelanggaran wilayah udara oleh drone Rusia di Polandia dan Rumania. 

Negara-negara NATO meningkatkan kewaspadaan, mengirim jet tempur, dan memperkuat sistem pertahanan udara.

Para analis memperingatkan bahwa latihan militer dan langkah-langkah ekstrem ini bisa menjadi awal dari konflik yang lebih luas.

Dengan berbagai negara mulai mempersiapkan diri menghadapi skenario terburuk, dunia kini menatap Eropa dengan kekhawatiran, apakah ini awal dari perang besar berikutnya?

putin pantau latihan nuklir
PUTIN BERSERAGAM MILITER: Foto diambil Tribunnews dari laman Kantor Presiden Rusia pada Rabu (17/9/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berseragam militer di dalam kendaraan komando dan kendali komandan batalyon dalam kunjungannya ke wilayah Nizhny Novgorod untuk memantau latihan gabungan militer Rusia-Belarusia atau Latihan Zapad 2025 pada Selasa, 16 September 2025. (Foto: Mikhail Metzel, TASS/Kremlin)

Fakta-Fakta Penting dari Laporan Keamanan Eropa dan Latihan Militer Rusia-Belarusia

Kesiapan Militer Prancis:
- Dokumen internal Kementerian Kesehatan Prancis menginstruksikan rumah sakit untuk bersiap menghadapi "keterlibatan militer besar-besaran" paling lambat Maret 2026.
- Diperkirakan 10.000 hingga 50.000 tentara akan membutuhkan perawatan medis selama 10 hingga 180 hari.
- Pemerintah mempertimbangkan pendirian pusat medis sementara di dekat pelabuhan dan bandara.
- Menteri Kesehatan Catherine Vautrin menyebut langkah ini sebagai bagian dari kesiapsiagaan nasional.
- Prancis merilis buku panduan bertahan hidup menghadapi bencana dan perang.

Latihan Militer Zapad-2025:
- Rusia dan Belarus menggelar latihan militer gabungan Zapad-2025, termasuk simulasi serangan nuklir.
- Latihan melibatkan 100.000 tentara, 10.000 perangkat keras militer, 333 pesawat, dan sekitar 250 kapal.
- Delegasi dari 25 negara hadir, termasuk 16 pengamat dan 6 kontingen militer.
- Presiden Rusia Vladimir Putin memantau langsung latihan dan mengenakan seragam militer.
- Latihan mencakup pelatihan perang drone, pertempuran perkotaan, dan serangan ke daerah berpenduduk.

Reaksi Internasional:
- Polandia menutup perbatasan dengan Belarus selama latihan berlangsung.
- NATO meningkatkan sistem pertahanan udara dan pengawasan di Eropa Timur.
- Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyebut latihan "sangat agresif" dan dekat dengan perbatasan.
- Ukraina memperingatkan kemungkinan latihan digunakan sebagai kedok serangan baru.

Dugaan Militerisasi Anak Ukraina:
- Laporan Universitas Yale mengungkap Rusia mendidik ulang dan melatih militer anak-anak Ukraina usia 8–17 tahun.
- Terdapat lebih dari 210 lokasi, termasuk sekolah kadet dan kamp khusus.
- Anak-anak dilatih melempar granat, merakit drone, dan peralatan militer lainnya.
- Kamp "Change" di Laut Hitam menjadi salah satu lokasi pelatihan militer anak.
- ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Putin atas dugaan deportasi ilegal anak-anak Ukraina.

Negara-Negara yang Terlibat:
- India mengirim 65 tentara ke latihan Zapad-2025.
- Negara lain yang berpartisipasi: Iran, Bangladesh, Burkina Faso, Kongo, dan Mali.
- Belarus mengundang pengamat dari sembilan negara NATO demi transparansi.

penjualan rudal ERAM
RUDAL JARAK JAUH - Amerika Serikat telah menyetujui penjualan rudal ERAM senilai $825 juta ke Ukraina, yang akan meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh Ukraian ke wilayah jauh di dalam Rusia. (Foto representatif rudal ERAM)

Rudal ERAM: Senjata Baru Ukraina untuk Menembus Pertahanan Rusia

Di sisi lain, Amerika Serikat kembali menunjukkan dukungannya terhadap Ukraina dengan menyetujui penjualan 3.350 rudal Extended Range Attack Munition (ERAM) senilai Rp 13,6 triliun. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved