Berita Nasional
Sri Mulyani Jika Mundur, Pengamat Cemas Ekonomi Indonesia Remuk, Ungkap Sebabnya
Menurut sejumlah ekonom, kabar ini berpotensi mengguncang pasar keuangan bila terbukti benar.
TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah ekonom memprediksi melemahkan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jika Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur.
Saat ini Indonesia sedang tak kondusif, baik aspek keamanan maupun ekonomi.
Untuk aspek keamanan, Indonesia masih dihantui oleh demo mahasiswa yang memicu amuk massa.
Sedangkan aspek ekonomi, saat ini daya beli masyarakat sedang lesu, membuat sektor riil menurun.
Di tengah ketidakpastian ini, muncul isu Menteri Keuangan Sri Mulyani ingin mundur dari Kabinet Merah Putih.
Baca juga: Timnas Indonesia Vs Taiwan - Garuda Bakal Menang Mudah, Tim Tamu Bawa Pemain Lokal
Beredar isu Sri Mulyani stres rumahnya dijarah, selain itu tekanan soal anggaran membuatnya ingin mundur.
Menurut sejumlah ekonom, kabar ini berpotensi mengguncang pasar keuangan bila terbukti benar.
Manajer Riset dan Pengetahuan The Prakarsa, Roby Rushandie, menilai Sri Mulyani menjadi figur penting di mata investor domestik maupun global.
Jejaring kuatnya di pasar keuangan internasional membuat Sri Mulyani mampu menarik minat investor.
Baca juga: Kronologis Dugaan Korupsi Bupati Sudewo, Diduga Terima Suap Rp 720 Juta
Posisi itu dinilai menguntungkan pemerintah yang masih mengandalkan utang untuk membiayai negara.
“Dengan isu ini kalau saya perkirakan jika benar-benar mundur ya, maka financial market pasti anjlok. Apalagi pasar saham, kemudian rupiah dan juga pasar obligasi,” ujar Roby dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, gejolak pasar juga akan dipengaruhi oleh sosok pengganti Sri Mulyani.
Menurutnya, figur penerus Bendahara Negara akan sangat menentukan arah kebijakan fiskal dan sentimen investor.
“Apakah memang ada tokoh lain atau kan justru nanti akan diisi dari posisi wakil menteri yang sekarang? Jadi memang ini agak risky juga ya dari sisi perekonomian kalau menurut saya,” ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo Baca Pancasila Bersalahan, Hartanya Rp 1 Miliar
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menyampaikan pandangan serupa.
Menurutnya, kabar mundurnya Sri Mulyani berpotensi melemahkan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Ibu Sri Mulyani yang mundur apakah berdampak pada pasar? Ya tentu. Political announcement itu secara empiris akan berdampak pada nilai tukar dan IHSG,” kata Esther.
Isu pengunduran diri Sri Mulyani bukan hal baru.
Pada Maret lalu, rumor serupa sempat muncul ketika ia menemui Presiden Prabowo Subianto pada 12 Maret 2025.
Isu yang sama juga pernah beredar pada 2018 dan 2024 saat pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Kala itu, rumor tersebut dibantah oleh Jokowi dan Sri Mulyani.
Kali ini, isu mencuat dengan beragam narasi.
Ada yang menyebut Sri Mulyani menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Prabowo.
Narasi lain menyebut Prabowo memanggilnya ke Hambalang, Bogor.
Isu makin santer setelah rumah Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah, Minggu (31/8/2025) dini hari.
Dua Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono dan Suahasil Nazara, bungkam saat dimintai keterangan.
“Nanti ya, nanti ya. Nanti setelah rapat kabinet,” ujar Thomas di Istana Kepresidenan, Minggu.
“Kita rapat dulu ya, terima kasih,” kata Suahasil.
Bantahan datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Tidak, tidak,” ucap Airlangga.
Ia juga memastikan Sri Mulyani hadir dalam rapat kabinet Minggu kemarin.
“Ada, ada. Tadi Ibu ada di dalam ikut rapat,” katanya.
Sri Mulyani kemudian mengunggah foto di akun Instagram @smindrawati.
Foto itu memperlihatkan dirinya berjabatan tangan dengan Presiden Prabowo saat rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta.
“Minggu sore (31/8/2025) sebelas jam setelah kediaman pribadi saya dijarah dan dirusak, saya hadir di Istana Negara untuk agenda Rapat Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden @prabowo bersama Wakil Presiden @gibran_rakabuming,” tulisnya.
“Rapat membahas situasi sosial, politik, keamanan dan aksi demo dua hari terakhir dan langkah-langkah penting dan koordinatif untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban serta untuk mengembalikan stabilitas nasional,” sambungnya.
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
| Profil Gus Yahya, Juru Bicara Gusdur yang Mulai Didesak Mundur dari Jabatan Ketua PBNU |
|
|---|
| Fakta Seputar Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Senilai Rp 60 M yang Bakal Dibongkar Gubernur Bali |
|
|---|
| Hasan Nasbi Bela Jokowi Kasus Ijazah, Pidanakan Roy Suryo cs Demi Jaga Nama Baik: Yakin Bisa Menang |
|
|---|
| YLBHI Desak Presiden Prabowo Terbitkan Perppu Batalkan KUHAP yang Baru Disahkan DPR |
|
|---|
| SOSOK Biodata Victor Rachmat Hartono, Bos PT Djarum Putra Robert Budi Hartono Dicekal Keluar Negeri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PLN-Dukung-Stimulus-Ekonomi-dari-Pemerintah-3.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.