Berita Nasional

Sri Mulyani Jika Mundur, Pengamat Cemas Ekonomi Indonesia Remuk, Ungkap Sebabnya

Menurut sejumlah ekonom, kabar ini berpotensi mengguncang pasar keuangan bila terbukti benar. 

Tribun Medan/HO
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa Pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat berpendapatan menengah ke bawah melalui insentif berupa pemberian diskon 50 persen tarif listrik bagi rumah tangga dengan daya terpasang 2.200 VA atau lebih rendah pada periode Januari - Februari 2025. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah ekonom memprediksi melemahkan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jika Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur.

Saat ini Indonesia sedang tak kondusif, baik aspek keamanan maupun ekonomi.

Untuk aspek keamanan, Indonesia masih dihantui oleh demo mahasiswa yang memicu amuk massa.

Sedangkan aspek ekonomi, saat ini daya beli masyarakat sedang lesu, membuat sektor riil menurun.

Di tengah ketidakpastian ini, muncul isu Menteri Keuangan Sri Mulyani ingin mundur dari Kabinet Merah Putih.

Baca juga: Timnas Indonesia Vs Taiwan - Garuda Bakal Menang Mudah, Tim Tamu Bawa Pemain Lokal

Beredar isu Sri Mulyani stres rumahnya dijarah, selain itu tekanan soal anggaran membuatnya ingin mundur.

Menurut sejumlah ekonom, kabar ini berpotensi mengguncang pasar keuangan bila terbukti benar. 

Manajer Riset dan Pengetahuan The Prakarsa, Roby Rushandie, menilai Sri Mulyani menjadi figur penting di mata investor domestik maupun global. 

Jejaring kuatnya di pasar keuangan internasional membuat Sri Mulyani mampu menarik minat investor. 

Baca juga: Kronologis Dugaan Korupsi Bupati Sudewo, Diduga Terima Suap Rp 720 Juta

Posisi itu dinilai menguntungkan pemerintah yang masih mengandalkan utang untuk membiayai negara. 

“Dengan isu ini kalau saya perkirakan jika benar-benar mundur ya, maka financial market pasti anjlok. Apalagi pasar saham, kemudian rupiah dan juga pasar obligasi,” ujar Roby dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, gejolak pasar juga akan dipengaruhi oleh sosok pengganti Sri Mulyani

Menurutnya, figur penerus Bendahara Negara akan sangat menentukan arah kebijakan fiskal dan sentimen investor. 

“Apakah memang ada tokoh lain atau kan justru nanti akan diisi dari posisi wakil menteri yang sekarang? Jadi memang ini agak risky juga ya dari sisi perekonomian kalau menurut saya,” ucapnya. 

Baca juga: Ketua DPRD Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo Baca Pancasila Bersalahan, Hartanya Rp 1 Miliar

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menyampaikan pandangan serupa. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved