Konjen Tiongkok di Medan Gelar Peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Lawan Jepang
Konsulat Tiongkok di Medan menggelar diskusi panel bersama akademisi dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan perang melawan agresi Jepang
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 2758 juga menegaskan bahwa hanya ada satu Tiongkok di dunia dan Taiwan adalah bagian dari Tiongkok, dan bukan merupakan sebuah negara.
Menurut Xu Chunjuan, penderitaan sejarah dan kepedihan perang telah membuat rakyat Tiongkok semakin menghargai kedamaian dan ketenangan yang telah mereka peroleh dengan susah payah.
Secara spesifik, peringatan 80 tahun kemenangan perang melawan agresi Jepang itu menjadi momentum peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia serta peringatan 70 tahun Konferensi Bandung.
Baca juga: Potret Masjid Agung Xian, Masjid Tertua Tiongkok Bisa Menampung 1000 Jemaah
Tiongkok dan Indonesia sebagai negara berkembang utama, ekonomi pasar berkembang, dan kekuatan utama di "Global South" memiliki pengaruh yang signifikan dalam urusan internasional dan regional, sekaligus merupakan kekuatan penting dalam menjaga hasil kemenangan perang antifasis.
“Kita harus bersama-sama melaksanakan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara, secara kokoh memajukan kerja sama "lima pilar" yang meliputi politik. ekonomi, budaya, maritim, dan keamanan, serta terus memperdalam kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia.”katanya.
Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati mengapresiasi peringatan peringatan 80 tahun kemenangan perang melawan agresi Jepang dan perang antifasis sedunia yang dilanjutkan diskusi tersebut.
Ia juga berharap Indonesia dan Tiongkok dapat bekerja sama dalam segala bidang, termasuk memberikan kontribusi bagi dunia internasional untuk menghentikan perang dan berbagai kejahatan HAM lainnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Diskisi-bersama-Konjen-Tiongkok.jpg)