Potret Masjid Agung Xian, Masjid Tertua Tiongkok Bisa Menampung 1000 Jemaah
ORNAMEN China tradisional berpadu dengan arsitektur Islam begitu terasa saat memasuki Masjid Agung Xi'an
Penulis: Jefri Susetio | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNMEDAN.COM, TIONGKOK - ORNAMEN China tradisional berpadu dengan arsitektur Islam begitu terasa saat memasuki Masjid Agung Xi'an di Distrik Lianhu, Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok.
Masjid yang terletak di seputaran perniagaan kuliner halal ini masuk dalam Daftar Warisan Islam UNESCO pada 1985. Masjid dibangun sebagai penghormatan terhadap para pelopor Islam di Tiongkok.
"Masjid ini dibangun pada era Dinasti Tang. Dulu tidak sedikit pedagang Arab berdagang ke sini (Tiongkok). Dan, memperkenalkan Islam. Sebagian dari mereka menetap dan menikah dengan orang-orang sini," ujar Imam Masjid Yusuf kepada sejumlah jurnalis dari Kota Medan, belum lama ini.
Baca juga: Menilik Kehidupan Kuno Tiongkok Lewat Ribuan Patung Tentara Terakota
Masjid Agung Xi'an bergaya arsitektur China Tradisional, ukiran tulisan berbahasa Arab berpadu dengan corak khas Tiongkok. Ornamen kayu serta tiang-tiang terlihat kental peninggalan China kuno.
Yusuf menjelaskan, pembangunan masjid dimulai pada 742 masehi di Bawah kekuasaan Kaisar Xuanrong dari Dinasti Tang. Lalu, kontruksi perbaikan dikerjakan pada Dinasti Song, Yuan dan Qing.
Area masjid seluas 6000 meter persegi dibagi menjadi tempat pelataran. Begitu masuk masjid ada gapura kayu melengkung setinggi berkisar sembilan meter.
Lalu, memasuki pelataran kedua, terdapat sejumlah ruangan untuk perabot masjid. Ruang itu masih dilengkapi perabotan kuno dari Dinasti Ming dan Qing.
Baca juga: Sensasi di Atas Tembok Kota Xian, Ragam Atraksi dan Simbol Kejayaan Tiongkok
Akan tetapi, pengunjung di larang memasuki ke dalam ruang itu, sekadar melihat dari pintu depan. Lalu, terdapat juga prasasti tulisan kaligrafi dari kaligrafer kuno.
"Posisi atau halaman ketiga ini merupakan aula, tempat duduk istirahat. Tapi terdapat menara masjid yang digunakan untuk mengumandangkan azan. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi naik ke atas," katanya.
Setelah itu, ia mengajak para jurnalis untuk memasuki area salat di dalam masjid. Pada area ini terbentang sajadah dan ornamen khas Tiongkok kuno begitu terasa.
Baca juga: Menikmati Liburan di Xian, Kota Tua yang Modern, Jelajah Wisata Sejarah dan Kuliner
"Semua masih terawat, bangunan masjid dalam ini juga masih asli. Dan, perawatan ini dibiayai Pemerintah Pusat Tiongkok," ujarnya.
Langit-langit dalam masjid terdapat kaligrafi kuno, perpaduan antara Islam dan tradisional Tiongkok terjaga. Sebagai simbol, asimilasi sejak berabad-abad lalu.
Tidak hanya itu, pilar pilar bangunan seluruh area masjid mencapai 1000. Dan, masjid bisa menampung ribuan umat Muslim beribadah khususnya Salat Jumat.
"Ornamen ini khas Tiongkok dan Arab, perpaduan. Totalnya, ada 112 ayat suci dituliskan kaligrafi pada ormanen di atas," katanya.
(tio)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kondisi-Dalam-Masjid-Agung.jpg)