Breaking News

Berita Nasional

Keracunan Massal MBG Kembali Terjadi, Sudah Racuni 4.000 Siswa, Politisi PDI-P Minta Evaluasi

Guntur Romli mengungkapkan sejak program MBG diluncurkan Januari 2025, tercatat sudah 4.000 lebih siswa yang keracunan MBG

|
(X/@GunRomli)
SISWA KERACUNAN - Keracunan massal akibat program makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi dan kini sebanyak 251 siswa dari sekolah dasar hingga menengah atas di Kabupaten Banggai, Sulawesi tengah dilarikan ke rumah sakit usai mengonsumsi MBG, Rabu (17/9/2025). Tercatat sudah 4.000 siswa keracunan program MBG ini sejak diluncurkan Januari 2025. 

Jumlah tersebut diperkirakan masih dapat bertambah karena beberapa siswa masih berdatangan dengan keluhan sama.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, Pemerintah Daerah Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady didampingi jajaran Forkopimda meninjau langsung kondisi para siswa di RSUD Trikora Salakan.

Sejumlah anggota DPRD dan pejabat teknis lainnya Bupati Rusli menyampaikan keprihatinan mendalam dan memastikan bahwa seluruh korban mendapat penanganan medis terbaik.

Ia juga menyatakan bahwa Pemerintah Daerah akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.

Berdasarkan laporan awal, dugaan penyebab keracunan berasal dari menu lauk ikan cakalang yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi.

Pihak Kepolisian Resor Banggai Kepulauan telah melakukan penyidikan awal, termasuk pengambilan sampel makanan untuk menyelidiki kemungkinan adanya kontaminasi mikroba maupun bahan kimia berbahaya.

Sampel tersebut kemudian dikirim ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu untuk dilakukan uji laboratorium.

Sementara Penanggung jawab program MBG yang dikelola oleh VIC MBG, Zulkifli Lamiju, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas insiden tersebut. 

"Kejadian ini benar-benar di luar kemampuan kami sebagai pengelola dan penanggung jawab. Kami sangat menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, terutama kepada para siswa dan orang tua. Saat ini, saya bersama Ketua SPPG masih di Palu dan malam ini langsung kembali ke Salakan untuk menangani situasi,” ungkap Zulkifl.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam penyajian makanan dan menyatakan bahwa staf lapangan seperti ahli gizi dan asisten lapangan telah diarahkan untuk memprioritaskan penanganan siswa yang terdampak.

Hingga berita ini diturunkan, sebagian besar siswa telah kembali ke rumah masing-masing untuk menjalani rawat jalan, sementara sisanya masih dalam pengawasan intensif tim medis di RSUD Trikora.

Pihak rumah sakit bekerja sama dengan Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan dan penanganan lanjutan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan menegaskan bahwa keselamatan siswa adalah prioritas utama.

Evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan program MBG, mulai dari rantai distribusi bahan makanan, keamanan pangan, hingga prosedur penyajian, akan segera dilakukan guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved