Istri Syok Tahu Suami Kencani Dua Janda Kaya, Ngaku Selingkuh hanya karena Uang

TRIBUN-MEDAN.com - Kisah perselingkuhan rumah tangga kembali menyita perhatian publik setelah seorang wanita berinisial A (35) membongkar pengkhianatan besar suaminya.

Pria yang selama ini dikenal sebagai sosok pekerja keras dan penyayang keluarga ternyata berselingkuh dengan dua wanita kaya yang lebih tua darinya.

Pengakuan mengejutkan sang suami yang menyebut ia hanya menukar cinta dengan uang membuat sang istri syok.

Dikutip dari Eva.vn Selasa (9/9/2025), pasangan A dan suaminya semula dianggap sebagai teladan keluarga harmonis.

Mereka telah menjalin hubungan sejak duduk di bangku kelas 12 dan akhirnya menikah setelah hampir sepuluh tahun bersama. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak.

Selama ini, suaminya bekerja di bidang usaha kecil dan dikenal rajin mencari nafkah, giat membangun relasi bisnis, serta dianggap suami yang setia. Namun di balik citra tersebut, ternyata tersimpan rahasia besar yang menghancurkan kepercayaan sang istri.

A mengaku, fakta perselingkuhan itu sangat sulit diterima. Ia terkejut saat mengetahui bukan hanya ada satu perempuan, melainkan dua perempuan kaya yang menjadi selingkuhan suaminya.

Menurut pengakuan sang suami, hubungan tersebut murni demi keuntungan materi. Salah satu wanita memberinya pinjaman tanpa bunga, sementara wanita lain membukakan jalan di dunia properti sehingga ia bisa berinvestasi.

Sang suami berdalih semua itu dilakukannya demi kesejahteraan keluarga, agar istri dan anak-anak bisa hidup lebih nyaman.

Pada awal terungkapnya skandal perselingkuhan ini, suami A masih mencoba menyelamatkan rumah tangga. Ia menundukkan kepala, mengaku bersalah, meminta maaf, dan berjanji akan mengakhiri hubungan gelap tersebut.

Ia bahkan memohon diberi kesempatan kedua untuk menjadi suami dan ayah yang lebih baik. Namun, janji itu segera terbukti hampa.

A mendapati suaminya tetap menjalin hubungan dengan dua wanita itu, bahkan salah satunya telah melahirkan anak dari hubungan terlarang tersebut. Rasa syok dan jijik semakin menghantui A hingga ia merasa tak lagi bisa memandang suaminya dengan cara yang sama.

Yang lebih menyakitkan, suaminya mencoba melibatkan anak-anak dalam upaya menyelamatkan pernikahan. Ia mendorong anak-anak untuk membujuk sang ibu agar tidak meninggalkannya.

Padahal, A berusaha keras menjaga psikologis anak-anak agar tidak ikut terbebani oleh masalah rumah tangga orang tuanya. Di tengah situasi yang rumit ini, A mengaku berada di persimpangan sulit.

Ia merasa terombang-ambing antara logika dan perasaan, antara rasa sakit akibat dikhianati dan tanggung jawab sebagai ibu yang harus memikirkan masa depan anak-anaknya.