Berita Medan
Tampang Orang yang Diduga Membawa Nazwa Aliya ke Kamboja, Pria Bule Rekan Kerja Sang Ibu di Malaysia
Diketahui pria bule warga negara asing (WNA) asal Inggris tersebut bernama Cristopher.
Penulis: Haikal Faried Hermawan | Editor: Ayu Prasandi
Mantan majikannya berhasil menghubungi Nazwa lewat WhatsApp. Namun, Nazwa justru meminta agar uang sebesar 200 dolar AS ditransfer ke rekening Cristopher untuk membeli tiket pesawat.
Kecurigaan muncul setelah mantan majikan Lanniari menilai pesan balasan yang diterima menggunakan bahasa Inggris terlalu fasih dan rapi, tidak seperti gaya bahasa Nazwa sebelumnya.
“Bos saya bilang, Nazwa bahasa Inggrisnya bagus ya? Saya jawab biasa saja. Lalu dia bilang, sepertinya yang balas chat ini bukan Nazwa karena bahasanya sangat bagus dan rapi,” tutur Lanniari.
Sejak saat itu, Lanniari semakin curiga dengan kondisi putrinya. Hingga akhirnya ia mendapat kabar bahwa Nazwa dirawat di salah satu rumah sakit di Kamboja karena sakit asam lambung.
Namun pada 12 Agustus 2025, Cristopher kembali mengabari Lanniari bahwa putri bungsunya telah meninggal dunia.
“Saya dikabarinya lagi tanggal 12 kemarin, katanya anak saya sudah meninggal,” ungkapnya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, pihak KBRI di Phnom Penh juga memberi kabar serupa.
Dari keterangan dokter yang disampaikan KBRI, Nazwa meninggal karena overdosis obat sejenis parasetamol atau obat penurun panas.
Namun, perbedaan keterangan dan kejanggalan kondisi terakhir Nazwa menimbulkan kecurigaan keluarga.
Mereka menilai kematian tersebut tidak wajar.
Saat ini pihak keluarga berharap pemerintah Indonesia membantu proses pemulangan jenazah Nazwa dari Kamboja serta mengusut penyebab kematiannya.
Nasib nahas dialami Nazwa Aliya (19) warga Jalan Bejo, Gang Sejahtera, Dusun XVl, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut)
Lulusan SMK Telkom 2 Medan ini tewas secara tragis di Kamboja.
Nazwa dari dulu memiliki cita-cita untuk bekerja di luar negeri setelah menamatkan sekolah.
Salah satu negara yang ingin dikunjungi Nazwa adalah Kamboja.
Namun, keinginannya tersebut ditolak oleh sang ibu, Lanniari Hasibuan (53) karena menilai Kamboja termasuk zona merah atau berbahaya untuk didatangi.
| UMKM Penting Diberi Ruang Berjejaring, Wali Kota Dorong Ekosistem Kuliner Makin Kuat |
|
|---|
| Sutrisno Minta Kejari Medan Usut Korupsi di Pemko Medan Usai Tangkap Dua Kadis |
|
|---|
| Dituding Pelakor, Dokter di Medan Adukan Pencemaran Nama Baik ke Polisi |
|
|---|
| Polemik Soal PBG di Medan, Kinerja John Ester Lase di Perkim jadi Sorotan |
|
|---|
| 170 Orang Dikukuhkan Menjadi Kader GAMKI Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/TEWAS-DI-KAMBOJA-Lanniari-ibu-Najwa-warga.jpg)