Jarak Dekat ke Luar Negeri, Tanjungbalai Berpotensi Ekspor Hewan dan Tumbuhan
Selain jarak yang cukup dekat, dan waktu perjalanan yang tidak lama, menjadikan hasil bumi tidak busuk dalam perjalanan.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan ekspor Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, Rabu (20/8/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat melepas puluhan kapal ekspor di Pelabuhan Teluk Nibung menuju Port Klang Malaysia.
Menurutnya, Kota Tanjungbalai menjadi salah satu potensi ekspor hasil bumi Indonesia ke luar negeri terkhusus Malaysia.
Selain jarak yang cukup dekat, dan waktu perjalanan yang tidak lama, menjadikan hasil bumi tidak busuk dalam perjalanan.
"Saya lahir di Tanjungbalai, besar SD, SMP, hingga SMA saya di Kota Tanjungbalai. Saya sudah tau Tanjungbalai ini bagaimana, tapi sayangnya tidak ada perubahan yang berarti setelah saya tidak lagi di sini. Beruntungnya Wali Kota meminta saya pulang, dan melihat kampung halaman saya," ujar Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean.
Baca juga: Ajak Anak Muda Jadi Petani, Aron Karo dan Pemkab Jalin Kerja Sama soal Ekspor
Katanya, Tanjungbalai merupakan salah satu kota yang berdekatan dengan Malaysia dan bisa menjadi pintu ekspor utama.
"Khusus untuk hasil bumi dan laut, harusnya pelabuhan Teluk Nibung ini bisa dioptimalkan untuk ekspor. Kami Badan Karantina pasti sangat mendukung untuk proses pendataan dan pembuatan sertifikat," katanya.
Dengan ekspor ini, diharapkan menjadi salah satu pintu pertumbuhan perekonomian masyarakat Kota Tanjungbalai terlebih aliran sungai Asahan merupakan posisi yang sangat strategis.
Sementara Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim Batubara, mengaku memiliki rencana pembangunan pelabuhan ikan khusus Tanjungbalai agar dapat mendorong perekonomian masyarakat.
"Kami sudah sampaikan kepada kepala Badan Karantina Indonesia bahwa kami memiliki rencana untuk membangun pelabuhan ikan dan tempat pelelangan ikan khusus (TPI) di Pulau Buaya," kata Mahyaruddin Salim.
Ia berharap kepala Badan Karantina Indonesia yang merupakan putra asli Tanjungbalai dapat membantu programnya agar masyarakat Kota Tanjungbalai memiliki tempat pelelangan ikannya sendiri.
"Dengan adanya TPI, saya yakin pertumbuhan ekonomi masyarakat juta ikut meningkat. Selama ini, kita selalu di TPI milik Asahan, kalau milik kita sendiri, maka PAD-nya akan masuk ke kita," pungkasnya.
| 41 Komoditas Ekspor Sumut Melemah pada Triwulan II-2025, Karet Alami Penurunan Terdalam |
|
|---|
| Kebijakan Tarif Impor Donald Trump Buat 22 Komoditi Ekspor dari Sumut ke AS Bakal Berdampak |
|
|---|
| Buah dan Sayuran Sumut Tembus Pasar Dunia, Sumut Jadi Tuan Rumah Pertemuan The 16th IMT-GT WGAA |
|
|---|
| Nilai Ekspor Sumut Meningkat Sebesar 7,53 Persen Pada Juni 2023 |
|
|---|
| Ekspor Sumatera Utara Mengalami Penurunan Sebesar 0,87 Persen Pada Maret 2023 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kepala-Badan-Karantina-RI-Sebut-Tanjungbalai-Punya-Potensi-Ekspor-Hewan-dan-Tumbuhan-ke-Luar-Negeri.jpg)