Piala Kemerdekaan

Piala Kemerdekaan 2025 Jadi Ajang Uji Coba Berkualitas Bagi Timnas Indonesia Jelang Piala Dunia

Pelatih Kepala Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto mengatakan bahwa turnamen ini menjadi uji coba yang sangat berkualitas bagi timnya.

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
MALI JUARA- Pesepak bola Timnas Indonesia U-17 (juara 2) Timnas Mali U-17 (juara 1) Piala Kemerdekaan di Stadion Utama Sumatra Utara, Deliserdang, Senin (18/8/2025). Timnas Mali U-17 berhasil menjuarai Piala Kemerdekaan dengan poin 9, di posisi kedua Timnas Indonesia U-17 dengan 4 poin. 

Hingga menit ke-31, pasukan Garuda Muda belum dapat keluar dari tekanan Timnas Mali.

Bahkan, berbanding terbalik Timnas Malo terus mengancam. Sebuah peluang tembakan keras kaki kiri yang dilesakkan Seydou Dembele masih melebar dari gawang Dafa Al Gasemi. 

Berselang satu menit, Timnas Mali sukses menggandakan skor menjadi 2-0, segelah Seydou Dembele sukses mengoyak gawang Dafa. Tembakan keras kaki kanan dari luar kotak pinalti mengoyak gawang Indonesia di sisi kanan. 

Pada menit ke-37 Indonesia akhirnya mendapatkan angin segar setelah berhasil memperkecil kedudukan menjadi 1-2. Gol Indonesia diciptakan Fadly Alberto memanfaatkan lemparan kedalam yang dilesakkan Fabio Azkairawan. Tandukan tajamnya gagal diantisipasi kiper Lamine Sinaba. 

Meski sukses memperkecil kedudukan, Timnas Indonesia kembali harus berjibaku merapat pertahanan.

Tim asuhan Adama kembali membangun serangan ke lini pertahanan Indonesia. 

Namun, dengan solitnya lini pertahanan yang di kawal Panji dan kawan-kawan membuat Timnas Mali belum mampu merubah papan skor. 

Hingga jeda turun minum, skor pun bertahan 1-2 keunggulan untuk Timnas Mali. 

Memasuki babak kedua, Timnas Mali langsung bermain cepat. Pasukan Garuda Muda langsung dipukul mundur ke lini pertahanannya. 

Hingga pada menit 48, Timnas Mali nyaris memperbesar kedudukan usai tandukan N'Djicoura Raymond masuk ke gawang Dafa Al Gasemi.

Namun, wasit Tran Ngoc Anh menganulir gol tersebut, akibat adanya sentuhan yang dianggap pelanggaran. 

Kendati begitu, dominasi Mali tak sampai disitu. Mereka terus mengurung Panji dan kawan-kawan di area pertahanannya. 

Meski Indonesia terus dalam tekanan Mali, para suporter  yang hadir tetap semangat memberikan dukungan.

Sorak-sorai dan lantunan yel-yel terus bergemuruh di sepanjang pertandingan. 

Tak kunjung mampu keluar dari tekanan, membuat Nova Arianto memutar otak dan menarik sekaligus 3 pemainnya di menit ke 56.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved