KEINGINAN Terakhir Tiwi Bikin Perpustakaan Anak-anak di Halmahera Pupus, Nyawanya Direnggut Hanafi

TRIBUN-MEDAN.com - Keinginan terakhir Tiwi bikin perpustakaan anak-anak di Halmahera pupus.

Di masa hidupnya, Tiwi ingin membuat perpustakaan kecil-kecilan buat anak-anak di sana agar mendapatkan literasi yang cukup.

Namun sayang nyawanya direnggut rekan kerjanya sendiri, Aditya Hanafi.

Baca juga: Cara Klaim Saldo Dana Kaget Jelang 17 Agustus 2025, Nilainya Bervariasi

Padahal wanita bernama lengkap Karya Listyanti Pertiwi itu sudah membawa satu koper penuh buku dari Magelang saat ia kembali ke Halmahera.

Namun sayangnya, keinginan tersebut tak sempat diwujudkan.

Ayah Tiwi, Karyanto (62) mengenal putrinya sebagai sosok pejuang, pekerja keras, dan memiliki hati yang mulia.

Baca juga: Apa Itu Tantiem Komisaris BUMN, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Karyanto baru tahu kalau teman putrinya sangat banyak setelah kepergian wanita 30 tahun itu.

Meski dirundung duka, Karyanto berusaha tegar menghadapi musibah tersebut.

“1 Mei 2025 Tiwi kirim foto terakhir ke saya, setelah Lebaran. Kerudung itu saya yang membelikan,” ujar Karyanto saat ditemui Tribun Jogja di kediamannya di Kedungsari, Kota Magelang, Kamis (14/8/2025).

Karya Listyanti Pertiwi merupakan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia di rumah dinas BPS, Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara pada 31 Juli 2025 lalu.

Tiwi menjadi korban pembunuhan oleh rekan kerjanya bernama Aditya Hanafi yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Kepergiannya menyisakan luka mendalam bagi keluarga.

“Kami sejak dari awal menerima berita itu ya kami berdua (Karyanto dan istrinya) harus ikhlas. Kita harus berpikir dan berjiwa yang besar dalam menghadapi kejadian ini, sudah kami ikhlaskan,” kata Karyanto.

Kabar meninggalnya Tiwi pertama kali diterima keluarga pada 31 Juli 2025.