Sumut Terkini

Jelang HUT RI, Pemda Langkat Peringati Brandan Bumi Hangus, Drama Kolosal Sita Perhatian Masyarakat

Brandan Bumi Hangus setiap tahun digelar pada tanggal 13 Agustus atau empat hari menjelang hari puncak HUT Kemerdekaan RI

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
DRAMA KOLOSAL - Drama kolosal saat memperingati Brandan Bumi Hangus di Lapangan Petrolia Pertamina Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (13/8/2025).  

Peristiwa pengeboman ini akhirnya membuat Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah Jepang menyerah, pekerja dan rakyat yang berada di sekitar Pangkalan Brandan ingin menduduki kilang tersebut.

Aksi ini mendapatkan tentangan keras dari Jepang. 

Akhirnya, pihak pekerja menguasai kilang setelah mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Komite Nasional Indonesia Teluk Haru dari Barisan Pemuda Indonesia.

Kilang minyak yang dikuasai ini berubah nama menjadi Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia (PTMNRI) yang merupakan cikal bakal PT Pertamina (PERSERO).

Pergantian nama yang dilakukan sepihak menjadikan pekerja yang berasal dari Jepang tak bisa berbuat apa-apa, mengingat posisi mereka yang tidak menguntungkan.

Pada Juli 1947, Belanda melakukan Agresi Militer ke berbagai wilayah di Indonesia. Langkah ini merupakan usahanya untuk kembali menguasai Indonesia.

Perusahaan tambang minyak juga menjadi sasaran Belanda, salah satunya adalah Pangkalan Brandan. Pasukan Belanda melakukan penyerangan ke berbagai daerah yang dianggapnya vital.

Akhirnya, pimpinan Tentara Republik Indonesia (TRI) yang berada di Kabupaten Langkat berencana membumihanguskan seluruh instalasi industri perminyakan berikut objek-objek vital lainnya.

Puncaknya pada 13 Agustus 1947, terjadi pembumihangusan seluruh instalasi dan fasilitas industri perminyakan di Pangkalan Brandan. 

Referensi sejarah menyebutkan Brandan Bumi Hangus diawali dengan invasi pasukan Sekutu bersama Belanda yang dikenal dengan sebutan Agresi Militer 21 Juli 1947 ke wilayah Sumatera Utara.

Akibat peristiwa ini, Pangkalan Brandan beserta industrinya luluh lantak dan terbakar sehingga sistem ekplorasi yang biasanya berjalan akhirnya berhenti total.

Saat ini ada 5 Unit Operasi Daerah Produksi di bawah Pertamina, Unit I yang membawahi daerah Aceh dan Sumatera Utara berkantor pusat di Pangkalan Brandan. 

(cr23/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved