Berita Viral

ORASI Aksi Bela Palestina, Sugiono: Ratusan Miliar dan Jutaan Dolar Sudah Indonesia Kirim ke Sana

Menlu RI Sugiono berorasi dalam aksi bela Palestina, menegaskan bahwa Indonesia telah berupaya nyata membantu negara tersebut

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Foto Via Kompas.com
FOTO Menlu RI di Aksi Bela Palestina, Monas, Minggu 3 Agustus 2025. (kiri). Warga Palestina memanjat sisi belakang truk di Beit Lahia, Gaza, pada 29 Juli 2025. Orang-orang yang mengalami bencana kelaparan Gaza ini berupaya mendapatkan bantuan dari truk yang masuk perbatasan Zikim setelah blokade dilonggarkan oleh Israel. Negera Swedia serukan Uni Eropa tangguhkan perdagangan dengan Israel, karena dianggap gagal penuhi kewajiban dan perjanjian untuk beri bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. (Kolase Foto Via Kompas.com) 

Menurutnya, operasi militer teranyar telah menimbulkan kematian dan penderitaan pada tingkat yang tak terbayangkan.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, jumlah korban jiwa dalam perang hampir dua tahun antara Israel dan kelompok militan Hamas telah melampaui 60.000 jiwa minggu ini.

Jumlah warga sipil yang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi terus meningkat.

Sementara itu, foto dan video anak-anak kelaparan yang berseliweran di dunia maya mengguncang opini publik global, dan memperkuat kritik terhadap Israel terkait blokade bantuan ke wilayah Palestina.

Wadephul menegaskan bahwa Jerman akan tetap mendukung Israel untuk memastikan Hamas membebaskan para sandera yang tersisa, termasuk warga negara Jerman.

Milisi Islam Palestina itu, menurutnya, harus dilucuti dan tak lagi dibiarkan berkuasa di wilayah Palestina.

"Hamas tidak boleh lagi menjadi ancaman bagi Israel," ujarnya.

Namun di saat yang sama, dia juga memperingatkan Israel, untuk tidak terus meningkatkan eskalasi konflik.

Dia berujar, Jerman juga akan dipaksa untuk merespons langkah-langkah sepihak terhadap keutuhan wilayah Palestina.

"Jika langkah-langkah sepihak diambil, maka Jerman pun akan terdorong untuk merespons," tegasnya.

Belum ada pengakuan negara

Palestina Wadephul menegaskan, saat ini Jerman belum mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina, dan bahwa solusi dua negara yang dinegosiasikan tetap menjadi satu-satunya jalan bagi kedua pihak untuk hidup dalam damai, aman, dan bermartabat.

Menurutnya, bagi Jerman, pengakuan negara Palestina lebih mungkin dilakukan di akhir proses perdamaian. Dan proses itu harus dimulai sekarang.

Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan, arah pembicaraan yang sedang berlangsung dapat memengaruhi keputusan Jerman terkait kemungkinan mendukung sanksi terhadap Israel, mitra dekatnya.

Berbeda dengan sejumlah negara lain, Jerman sejauh ini enggan menjatuhkan sanksi terhadap sekutunya itu.

Namun Merz mengatakan bahwa pemerintah Jerman tetap membuka opsi untuk mengambil langkah terkait jika perlu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved