Berita Viral

ORASI Aksi Bela Palestina, Sugiono: Ratusan Miliar dan Jutaan Dolar Sudah Indonesia Kirim ke Sana

Menlu RI Sugiono berorasi dalam aksi bela Palestina, menegaskan bahwa Indonesia telah berupaya nyata membantu negara tersebut

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Foto Via Kompas.com
FOTO Menlu RI di Aksi Bela Palestina, Monas, Minggu 3 Agustus 2025. (kiri). Warga Palestina memanjat sisi belakang truk di Beit Lahia, Gaza, pada 29 Juli 2025. Orang-orang yang mengalami bencana kelaparan Gaza ini berupaya mendapatkan bantuan dari truk yang masuk perbatasan Zikim setelah blokade dilonggarkan oleh Israel. Negera Swedia serukan Uni Eropa tangguhkan perdagangan dengan Israel, karena dianggap gagal penuhi kewajiban dan perjanjian untuk beri bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. (Kolase Foto Via Kompas.com) 

"Karena itu, kawasan dan proses perdamaian Timur Tengah berada di titik kritis," lanjutnya.

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap arah kebijakan pemerintah Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencakup dua partai sayap kanan ekstrem yang menyerukan penaklukan penuh Gaza , dan pendirian kembali permukiman Yahudi di wilayah tersebut.

Dua menteri senior Israel pada Kamis juga menyatakan dukungan, untuk menganeksasi Tepi Barat yang saat ini diduduki Israel.

Teguran dari sekutu dekat

Di Yerusalem, Wadephul bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serta Presiden Isaac Herzog.

Terkait situasi kelaparan di Gaza, Wadephul menyatakan betapa situasinya benar-benar tidak dapat diterima dan harus segera berubah.

Dia menekankan perlunya perbaikan fundamental bagi warga sipil di Jalur Gaza.

Wadephul juga menyerukan gencatan senjata penuh, menilai jeda pertempuran harian tidak lagi memadai.

"Sudah waktunya untuk mengakhiri perang ini," tegasnya, dengan menyasar pernyataannya terutama kepada kelompok milisi Palestina, Hamas.

Hamas, kata dia, harus menyadari bahwa sekarang adalah waktunya untuk membebaskan para sandera.

Menteri luar negeri Jerman yang baru menjabat pada Mei lalu itu dijadwalkan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pada Jumat (1/8/2025), guna membahas meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Sebelumnya, Wadephul mendesak Israel untuk membuka akses darat dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Penyaluran bantuan dengan menggunakan truk, betapapun juga merupakan satu-satunya cara paling efektif untuk meringankan penderitaan di Gaza yang disebutnya tak terbayangkan.

"Hanya melalui jalur darat bantuan dapat mencapai warga dalam jumlah yang cukup. Karena itu saya mendesak pemerintah Israel agar mengizinkan PBB dan organisasi bantuan internasional untuk mengakses wilayah tersebut secara aman, serta mendistribusikan bantuan secara aman dan efektif," papar Wadephul.

Sebelum keberangkatannya, Wadephul menekankan bahwa Israel harus segera memperbaiki situasi bencana di Jalur Gaza secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved