Berita Viral

MENLU RI Sugiono: Indonesia Akan Kirim Bantuan 10.000 Ton Beras ke Palestina

Pemerintah Republik Indonesia akan mengirimkan bantuan sebanyak 10 ribu ton beras ke Palestina dalam waktu dekat.

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa/Kompas.com
Pemerintah Republik Indonesia akan mengirimkan bantuan sebanyak 10 ribu ton beras ke Palestina dalam waktu dekat. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, saat menyampaikan orasi dalam aksi bela Palestina yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (3/8/2025). (Kolase Istimewa/Kompas.com) 

"Jika langkah-langkah sepihak diambil, maka Jerman pun akan terdorong untuk merespons," tegasnya.

Belum ada pengakuan negara

Palestina Wadephul menegaskan, saat ini Jerman belum mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina, dan bahwa solusi dua negara yang dinegosiasikan tetap menjadi satu-satunya jalan bagi kedua pihak untuk hidup dalam damai, aman, dan bermartabat.

Menurutnya, bagi Jerman, pengakuan negara Palestina lebih mungkin dilakukan di akhir proses perdamaian. Dan proses itu harus dimulai sekarang.

Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan, arah pembicaraan yang sedang berlangsung dapat memengaruhi keputusan Jerman terkait kemungkinan mendukung sanksi terhadap Israel, mitra dekatnya.

Berbeda dengan sejumlah negara lain, Jerman sejauh ini enggan menjatuhkan sanksi terhadap sekutunya itu.

Namun Merz mengatakan bahwa pemerintah Jerman tetap membuka opsi untuk mengambil langkah terkait jika perlu.

Komisi Eropa sejauh ini telah merekomendasikan untuk menutup sebagian akses bagi Israel untuk menerima program pendanaan riset Horizon Europe. Belum jelas, apakah Jerman akan mendukung langkah tersebut.

Sebelum keberangkatan Wadephul ke Tel Aviv, Partai Sosial Demokrat (SPD), mitra koalisi junior dalam pemerintahan Merz, mendesak pemerintah agar menekan Israel untuk mengizinkan pengiriman bantuan ke Gaza melalui jalur darat.

Wakil ketua fraksi parlemen SPD, Siemtje Moller, mengatakan kepada stasiun ARD bahwa harus ada tekanan nyata untuk mengakhiri penderitaan di Gaza.

Moller, yang turut dalam rombongan Wadephul ke kawasan tersebut, juga menegaskan kembali posisi SPD bahwa pengiriman senjata yang digunakan untuk tindakan yang melanggar hukum internasional, seperti yang terjadi di Gaza, tidak boleh lagi diizinkan.

Franziska Brantner, ketua bersama Partai Hijau yang kini berada di kursi oposisi, juga menyatakan keinginannya agar Wadephul mendorong dengan seluruh kekuatan bantuan kemanusiaan ke Gaza, pembebasan para sandera, serta dimulainya proses politik untuk mengakhiri perang.

Brantner menyebutkan, posisi Jerman yang kuat mendukung Israel, menjadi penghambat aksi kolektif di level Eropa, sebagaimana disampaikannya dalam wawancara dengan radio Jerman.

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved