Jumlah Anak Belum Pernah Imunisasi Meningkat, Ini Risikonya
Namun Faisal tak merinci secara rinci soal perkembangan seperti apa yang dimaksud oleh pihaknya.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dinas Kesehatan Sumut mengklaim angka anak-anak yang belum pernah vaksin imunisasi (zero dose) di Sumut meningkat dibanding tahun lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy mengatakan, hingga Juli 2025 diprediksi anak yang tergolong zero dose menjadi 96.806 jiwa.
Faisal menjelaskan, pada tahun 2024, sebanyak 91.636 atau 24 persen dari jumlah total anak-anak Sumut (289.000 jiwa). Untuk itu, pihaknya sedang melakukan program zero dose ke seluruh Puskesmas wilayah di Sumut
"Zero dose ini memang mengalami peningkatan. Untuk itu, kita sedang membuat program zero dose di seluruh Puskesmas wilayah Sumut," jelasnya saat dikonfirmasi, Tribun Medan, Minggu (3/8/2025).
Baca juga: Mendobrak Dinding Keraguan Imunisasi di Pelosok Mandailing Natal
Dikatakanynya, program zero dose ini dinamakan sepekan mengejar imunisasi. Jadi, nantinya setiap puskesmas akan memberikan laporan ke Dinkes Kabupaten/Kota lalu dilaporkan ke pihaknya.
"Sejauh ini program sepekan mengejar imunisasi itu sudah berjalan dan sudah ada perkembangannya," tuturnya.
Namun Faisal tak merinci secara rinci soal perkembangan seperti apa yang dimaksud oleh pihaknya.
"Kita maksimalkan edukasi di Posyandu dan Puskesmas agar program ini berjalan dengan maksimal sehingga angka anak imunisasi di Sumut meningkat," jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan Rapat Percepatan Penurunan Jumlah Anak Zero Dose.
"Itu yang kita khawatirkan bila semakin banyak anak-anak kita yang tidak divaksin, mereka rentan terkena penyakit," tuturnya.
Untuk itu, kata Faisal, zero dose ini akan menjadi perhatian khusus, karena bisa berdampak besar pada kesehatan masyarakat.
Menurutnya, anak-anak yang tidak divaksin berisiko besar terkena penyakit seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, difteri, dan lainnya.
"Dan yang lebih buruknya, penyakit yang sebelumnya sudah bisa diatasi seperti polio, difteri, dan lainnya bepotensi kembali muncul," jelasnya.
Penyakit yang rentan ini bisa kembali muncul jika anak-anak tidak divaksin.
"Seperti polio, padahal tahun 2014 kita sudah mendapat sertifikat bebas polio, di 2024 ada kasus polio muncul dan ini mengancam anak-anak lainnya,” ucapnya.
| Sumut Peringkat Keempat Kasus TBC , Dinkes Skrining Pengunjung Fasilitas Pelayanan Kesehatan |
|
|---|
| Sumut Peringkat Keempat Kasus Cikungunya, Dinkes Sebut Kekeliruan Data |
|
|---|
| Dukung Pekan Imunisasi Dunia 2025, Ketua TP PKK Pakpak Bharat Ajak Para Ibu Bawa Anak ke Posyandu |
|
|---|
| Plt Kadis Kesehatan Sumut Ingatkan untuk Mewaspadai Penyakit Cacar Monyet |
|
|---|
| Orangtua yang Bayinya Meninggal Usai Imunisasi Ancam Lapor Bidan Puskesmas ke Polisi: Perkara Nyawa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kabid-P2P-Dinkes-Kota-Medan-Pocut-saat-melakukan-penyisiran.jpg)