Sumut Terkini
Air Danau Toba Mengeluarkan Gelembung Bak Air Panas dan Banyak Ikan Mati, Ini kata DLHK Sumut
Bukan hanya itu, ratusan bangkai ikan berwarna kemerahan naik ke permukaan dan berkumpul di tepian Danau Toba yang keruh tersebut.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Video air Danau Toba yang keruh dan mengeluarkan gelembung seperti air panas serta video ikan mendadak mati viral di sosial media.
Bukan hanya itu, ratusan bangkai ikan berwarna kemerahan naik ke permukaan dan berkumpul di tepian Danau Toba yang keruh tersebut.
“Aduh Danau Toba, ikannya naik semua ke atas, karena kotornya air kemungkinan besar dia (ikan) tidak mendapatkan oksigen di bawah sana. Oh Danau Toba Nauli, kenapala seperti ini, ada apa denganmu di bawah sana,” demikian narasi unggahan video yang terlihat di mediagram @medankinian.
Baca juga: Viral Muncul Semburan Air dari Dalam Tanah di Samosir, Begini Kronologi Kejadiannya
Menanggapi hal itu, Kepala UPTD Kualitas Air Danau Toba Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Sumut Abner Tarigan mengatakan, banyaknya ikan mati lantaran kondisi air di Danau Toba yang keruh.
Ia menjelaskan, kondisi air di Danau Toba saat ini cukup keruh lantaran lumpur yang terangkat ke atas.
“Ombak yang besar mengakibatkan terangkatnya lumpur ke atas sehingga air danau di Pangururan menjadi keruh hal ini menimbulkan ikan mati,” ucapnya, Rabu (30/7/2025).
Mengenai video air Danau Toba yang keruh itu mengeluarkan gelembung bak air panas, Abner belum bisa menjabarkan penyebabnya.
“Namun terkait video yang juga saya dapatkan dari facebook saya tidak tahu kebenaran video dimaksud,” jelasnya.
Baca juga: Tim Penerbang Semaikan Garam ke Awan Sebanyak 3 Kali dalam Sehari di Kawasan Danau Toba
Sebelumnya, Lembaga Peneliti USU melakukan pengambilan sampel air di Samosir, tepatnya kawasan Water Front Pangururan dan perairan Sibeabea.
Melihat kondisi saat ini, peneliti dari USU Ahli Limnologi Prof. Ternala Alexander Barus menjelaskan, penyebab kekeruhan air Danau Toba kemungkinan dikarenakan adanya perputaran air akibat angin kencang yang menyebabkan air di dasar beserta endapannya naik ke permukaan.
"Di dasar sudah terjadi pembusukan yang bisa menghasilkan amoniak, H2S, belerang yang toksin. Dan ketika naik, yang ke permukaan menyebar menyebabkan ikan mati karena Kandungan oksigen sudah sangat rendah dibawah 2 mg/ liter," ujar Ternala Alexander Barus, Minggu (27/7/2025).
"Sebaiknya, kadar oksigen itu berada diatas 4 mg per liter. Tapi kami akan melakukan kajian untuk memastikan hal ini," sambungnya.
Ia juga menjelaskan, sampel air akan dibawa ke laboratorium USU untuk dianalisis lebih lanjut.
Modifikasi Cuaca
BMKG dan TNI AU menyemaikan garam pada awan di kawasan Danau Toba dengan harapan turunnya hujan.
| Banjir di Tapteng, BPBD Bantu Warga Pakai Perahu Karet, Imbau Jangan Bermain di Sungai |
|
|---|
| Tangkap Maling Mobil Boks dan Penadah, Polisi Sempat Dilempari Batu |
|
|---|
| Saat Ketua PDIP Sumut Bandingkan Penegakan Hukum Korupsi Jalan Sumut dan Riau |
|
|---|
| Menkop UMKM Dorong Penjualan Pakaian Lokal di Pasar Khusus Thrifting, KadiskopUMKM Sumut:Kita Dukung |
|
|---|
| Siapkan Helm dan Surat-surat Kendaraan, Operasi Zebra Toba Sudah di Gelar, Termasuk di Asahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Video-air-Danau-Toba-yang-keruh-dan-mengeluarkan.jpg)