TRIBUN WIKI

Profil Fauzambi Syahrul Multhazar, Eks Wadan Tim Mawar Jabat Presiden Komisaris PT Vale Indonesia

Mayjen TNI (Purn) Fauzambi Syahrul Multhazar ditunjuk sebagai Presiden Komisaris PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Ia adalah eks Wadan Tim Mawar.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Tribunnews/Yongki Yulius
Tim Mawar merupakan tim kecil yang dibuat Kopassus untuk menculik para aktivis 1998. Tim Mawar terbentuk karena peristiwa 27 Juli 1996. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Mayjen TNI (Purn) Fauzambi Syahrul Multhazar, eks Wakil Komandan Tim Mawar mendapat jabatan baru di PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Tak tanggung-taggung, jabatannya saat ini adalah Presiden Komisaris PT Vale Indonesia Tbk.

Penunjukan Fauzambi Syahrul Multhazar itu berangkat dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilangsungkan secara hybrid, Senin (28/7/2025).

Baca juga: Profil Eksel Runtukahu, Penyerang yang Bawa Persija Menang Lawan Arema FC

SOSOK Fauka Noor Farid, mantan anggota Tim Mawar Kopassus TNI (kiri), Prabowo Subianto (tengah), dan Ketua Umum GRIB Jaya Hercules (kanan) (Foto Istimewa)
SOSOK Fauka Noor Farid, mantan anggota Tim Mawar Kopassus TNI (kiri), Prabowo Subianto (tengah), dan Ketua Umum GRIB Jaya Hercules (kanan) (Foto Istimewa) (istimewa)

Ia menggantikan pendahulunya Muhammad Rachmat Kaimuddin.

Dalam kesempatan ini, PT Vale juga merombak sejumlah posisi petinggi lainnya.

Para pemegang saham menyetujui pengangkatan Bernardus Irmanto sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer. 

Ia sebelumnya merupakan pelaksana tugas (Plt) Presiden Direktur dan CEO Vale Indonesia.

Profil Mayjen TNI (Purn) Fauzambi Syahrul Multhazar

Mayjen TNI (Purn) Fauzambi Syahrul Multhazar adalah lulusan Akademi Militer 1988.

Ia pernah mengenyam pendidikan Suslapa I, II, dan Seskoad.

Selama bertugas di TNI kala itu, Fauzambi Syahrul Multhazar pernah menduduki sejumlah posisi penting.

Baca juga: Profil Ademola Lookman, Pesepak Bola Incaran Inter Milan dengan Tawaran Gaji Rp 76,6 miliar

Fauzambi pernah menjabat sebagai Staf Khusus KSAD dan Kepala Satuan Pengawas Universitas Pertahanan RI.

Ia juga dikenal dekat dengan Presiden Prabowo Subianto.

Saat era reformasi, Fauzambi tak lepas dari segudang kontroversi.

Ia pernah dijatuhi vonis lantaran diduga terlibat kasus penculikan aktivis tahun 1998.

Kala itu, Fauzambi menjabat sebagai Wakil Komandan Tim Mawar.

Baca juga: SOSOK Elsye Hartuti, Camat Pagar Gunung Terjaring OTT Tapi Tidak Jadi Tersangka

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved