Berita Nasional

Penyebab Tewasnya Diplomat Arya Daru Terkait Rahasia Keluarga, Lakban Kuning Jadi Bukti Penting

Sementara pemicu kematiannya diduga berkaitan dengan rahasia pribadi yang melibatkan istri dan keluarga.

kolase Instagram Arya Daru Pangayunan dan Youtube Kompas TV
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Percakapan terakhir diplomat Arya Daru Pangayunan sebelum tewas misterius diungkap sang istri. Kematian Daru masih jadi misteri. (kolase Instagram Arya Daru Pangayunan dan Youtube Kompas TV) 

"Lebih harus dipastikan lagi hubungan antara pekerjaan." 

Ketua Harian Kompolnas Arief Wicaksono Sudiutomo menerangkan hasil dari mendatangi kamar kos Daru didapati tidak ada kerusakan pada jendela atau plafon.

"Memastikan dari dalam sistem kunci yang kami lihat ada slot dengan rantai dan satu kunci paai kartu akses tadi.

Termasuk kondisi plafon, baik kamar mandi maupun kamar dan saluran air yang tidak ada kerusakan," katanya.

Dengan temuan tersebut, Arief memastikan bahwa tidak ada orang lain yang masuk ke dalam kamar Daru.

"Jadi tidak ada orang lain yang bisa masuk dan keluar ketika itu sudah dislot dari dalam," katanya.

Fakta lain berdasarkan hasil olah TKP kata Arief, tidak ditemukan sidik jari dan DNA selain milik Arya Daru Pangayunan.

"Dalam kamar tersebut sudah dilaksanakana olah TKP tidak ditemukan sidik jari lain daripada almarhum, begitu juga DNA. Itu bisa dipastikan," katanya.

Arief Wicaksono Sudiotomo merupakan seorang purnawirawan Polri jenderal bintang dua. 

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol. 

Selain itu Arief pernah menjadi Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN.

Ia mengungkap bahwa penyebab kematian diplomat Arya Daru Pengayunan karena kehabisan napas.

"Penyebab kematian adalah karena kehabisan napas yaitu kepala ditutup plastik  sebelum ditutup lakban," katanya.

Sedangkan motif kematian Arya Daru, kata Arief berkaitan dengan kerahasiaan pribadi antara korban dengan istri dan keluarga.

"Nah motif ini karena menyangkaut privasi daripada korban dengan keluarga, kami serahkan pada penyidik karena itu menjadi ranah penyidik," kata Arief.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved