Sumut Terkini
Kadisbudparekraf Sumut Sebut Hasil Penilaian Danau Toba dari UNESCO Diumumkan September 2025
Yudha menjelaskan, dari hasil peninjauan beberapa hari lalu,tim asesor melakukan dokumentasi untuk dibahas dalam rapat penilaian nanti.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kadisbudparekraf) Sumut Yudha Pratiwi mengatakan, hasil penilaian Danau Toba dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, (Unesco) diumumkan pada September 2025 mendatang.
Dikatakan Yudha, meskipun pengumuman dilakukan September 2025, tetap ada kemungkinan pihak tim asesor dari Unesco berkunjung kembali untuk melakukan penilaian.
Yudha menjelaskan, dari hasil peninjauan beberapa hari lalu,tim asesor melakukan dokumentasi untuk dibahas dalam rapat penilaian nanti.
"Pengumuman penilaian dari Unesco bulan September 2025. Mereka datang kemari untuk mencari bukti-bukti, bahan-bahan yang nantinya akan dirapatkan mereka pada sidang Unesco nantinya," jelasnya, Minggu (27/7/2025).
Dikatakannya, pihaknya tetap siap jika Unesco mau melakukan kunjungan kembali ke Danau Toba.
"Ya pasti (ada kunjungan) lagi, tapi mungkin tidak yang terorganisir, tapi mereka mungkin akan melihat keseriusan kita saja untuk menjalankan program geopark ini, atau hanya sekedar rekayasa saja," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengatakan revalidasi Geopark Danau Toba telah selesai sejak Kamis (24/7/2025). Kemarin.
Hasilnya, ada beberapa catatan dari tim Asesor (penilai) United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, (Unesco).
Diterangkan Bobby Nasution. proses rangkaian kegiatan revalidasi Geopark Danu Toba telah dilakukan sejak, Senin (21/7/2025) kemarin.
Meski ada beberapa catatan, Bobby Nasution optimis, Danau Toba akan kembali mendapatkan green card dari Unesco.
"Kami berterima kasih sudah diberikan masukan, diberikan catatan pada kami, ini bukan hanya catatan untuk mendapat penilaian yang baik, tapi catatan untuk bisa menjaga alam. Catatan yang diberikan asesor akan menjadi modal untuk menjaga Danau Toba ke depan,"jelas Bobby, Jumat (25/7/2025).
Bobby Nasution tak merinci secara detail catatan apa yang diberikan oleh puhak ASesor. Hanya saja, seluruh persiapan revalidasi dilakukan dengan progres yang cepat.
“Mudah-mudahan optimis (Danau Toba kembali mendapat greencard). Kita sudah buat kegiatan dari tingkat kabupaten ke provinsi, hingga proses pengajuan ke tingkat internasional,” tuturnya.
Adapun beberapa langkah yang dilakukan ini, bukan hanya sekadar untuk mendapatkan greencard.
Tetapi juga menjaga kelestarian alam dan budaya di Danau Toba.
“Karena kita sepakat menjaga alam, menjaga Danau Toba ini menjaga kehidupan, menjaga Danau Toba ini menjaga adat istiadat apa yang sudah diwariskan, bukan hanya dari leluhur tapi menjaga apa yang sudah ditentukan Tuhan pada umat manusia,”tuturnya.
Sementara itu, General Manager Geopark Kaldera Toba Azizul Kholis mengungkapkan, seluruh rekomendasi telah tercapai.
"Diantaranya penelitian dan usulan geosite baru, inventarisasi warisan alam budaya dan benda beserta keterkaitannya, visibiliti dan panel informasi, serta keaktifan sebagai anggota Global Geopark Network (GGN)," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kadisbudparekraf) Yudha Pratiwi menjelaskan, beberapa tempat yang didatangi oleh Asesor.
"Seperti Geosite Sipinsur Kabupaten Humbahas, yang terletak di tepi kaldera raksasa Danau Toba. Di sini mereka menilai dari aspek konservasi, edukasi dan pmeberdayaan masyarakat lokal serta potensi wisata," jelasnya.
Selain itu, kata Yudha mereka juga mengunjungi geosite Hutaginjang, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Di sana mereka menilai dan mencoba hasil product masyarakat setempat. Kemudian menilai dari lanskap geologi dan pelestarian wisata," jelasnya.
Dikatakannya, ada 16 geosite dari 7 Kabupaten kawasana Danau Toba yang dikunjugi tim Asesor.
"Termasuk Geosite Taman Eden, Kabupaten Toba, peninjauan kantor Badan Pengelola Toba Caldera UGGgP, Nomadic Escape, Gapura PU, Mini Geopark dan Geopark Corner," ucapnya.
Diketahui, hanya ada dua orang tim asesor yang datang. Dua orang tim asesor itu berasal dari Portugal dan Korea.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Program Imunisasi di Tapteng Belum Optimal, Begini Penjelasan Plt Kadinkes Lisnawati |
|
|---|
| Kooperatif, Jadi Alasan Ditreskrimum Tak Penjarakan Megawati Zebua Meski Tersangka Penganiayaan |
|
|---|
| Teka-teki Calon Tersangka Korupsi di KPU Tanjungbalai, Jaksa Masih Merahasiakan |
|
|---|
| Padangsidimpuan akan Punya Kantor Imigrasi, Wawako: Memudahkan Masyarakat Urus Paspor |
|
|---|
| Kades Meranti Barat Kini Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi, Berikut Penjelasan Kejari Toba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dua-tim-asesor-saat-mengunjungi-Kaldera-Toba-dan-Geosite.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.