Sumut Terkini
Program Imunisasi di Tapteng Belum Optimal, Begini Penjelasan Plt Kadinkes Lisnawati
Ini terungkap saat Dinas Kesehatan (Dinkes) Tapteng melaksanakan kegiatan akselerasi peningkatan capaian imunisasi, Kamis, (20/11/2025).
Penulis: Azis Husein Hasibuan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, PANDAN- Program imunisasi untuk anak di Tapanuli Tengah (Tapteng) belum berjalan optimal.
Ini terungkap saat Dinas Kesehatan (Dinkes) Tapteng melaksanakan kegiatan akselerasi peningkatan capaian imunisasi, Kamis, (20/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk tercapainya target Imunisasi sesuai dengan indikator program nasional di Tapteng, agar terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya atau berisiko menyebabkan kecacatan dan kematian.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Tapteng Lisnawati Panjaitan, menyampaikan berdasarkan hasil supervisi di 25 puskesmas masih terdapat beberapa Indikator pelaksanaan program imunisasi yang belum berjalan secara optimal.
Adapun yang menjadi penilaian dalam kegiatan supervisi terkait dengan pencapaian imunisasi yang terdiri dari lima Indikator.
Masing-masing, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), Imunisasi Baduta Lengkap (IBL), Antigen Baru (PCV 2,RV 3, IVP 2), tetanus dan difteri (Td) wanita usia subur (WUS).
Serta kegiatan Sepekan Mengejar Imunisasi (Penari) yang baru dilaksanakan pada 27 Oktober sampai 1 November 2025.
Berdasar data Aplikasi Sehat Indonesiaku (Asik) 12 November 2025, IDL bayi di Tapteng masih 53,07 persen, IBL 52,54 persen, Antigen Baru 41,34 persen, Td + WUS 35,48 persen.
Hasil ini menunjukkan bahwa capaian Pemkab Tapteng soal imunisasi masih jauh dari harapan.
"Sebagai capaian angka Zero Dose (anak yang belum mendapatkan Imunisasi DPT-HB-Hib1) dalam pelaksanaan Imunisasi masih tinggi, sebanyak 3.239 orang pada 2024. Saya menekankan agar angka Zero Dose bisa turun untuk tahun ini," ucapnya.
Ia melanjutkan, apabila pelayanan yang dilakukan tidak dimasukkan ke aplikasi Asik yang tersedia maka hasil kerja keras tersebut tidak akan terlaporkan ke Kemenkes.
Oleh karena itu, ia berharap agar seluruh petugas yang terlibat dalam pelayanan imunisasi yang ada di puskesmas baik pengelola dan pelaksana, seperti bidan desa wajib menginput hasil pelayanan imunisasi.
Lisnawati menjelaskan, program imunisasi akan memberikan perlindungan anak dari ancaman penyakit, seperti pneumonia, polio, campak- rubela, difteri, hepatitis dan penyakit berbahaya lainnya.
"Anak-anak Tapteng berhak untuk hidup dengan kualitas kesehatan yang baik. Kita berharap para orangtua juga mendukung untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih sehat, mewujudkan Generasi Emas Indonesia," pungkasnya.
(ase/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Teka-teki Calon Tersangka Korupsi di KPU Tanjungbalai, Jaksa Masih Merahasiakan |
|
|---|
| Padangsidimpuan akan Punya Kantor Imigrasi, Wawako: Memudahkan Masyarakat Urus Paspor |
|
|---|
| Kades Meranti Barat Kini Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi, Berikut Penjelasan Kejari Toba |
|
|---|
| Bupati Samosir Hadiri Penandatanganan MoU Pidana Kerja Sosial antara Pemerintah Daerah dan Kejaksaan |
|
|---|
| Inovasi KATA BAIK Bawa Pemko Binjai Raih Juara 1 pada North Sumatera Innovation Day 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/IMUNISASI-Dinas-Kesehatan-Tapteng-saat-melaksanakan.jpg)