Berita Viral

BUKAN Cari Nafkah, Alasan Satria Jadi Tentara Bayaran Rusia Ternyata Mau Lunasi Utang Rp750 Juta

Bukan cari nafkah, alasan Satria Arta Kumbara keluar dari kesatuan dan jadi tentara bayaran Rusia ternyata mau lunasi utang judol Rp750 juta

Kolase Tribun Medan/Istimewa
MINTA PULANG KE INDONESIA: Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut, kini menjadi sorotan publik setelah menyatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia. Perjalanan hidupnya yang penuh liku, dari seorang prajurit Indonesia hingga menjadi tentara bayaran di Rusia, menggambarkan kisah yang kompleks dan kontroversial. Satria memulai kariernya sebagai anggota Marinir TNI AL. Namun, pada 13 Juni 2022, ia dinyatakan bersalah atas tindak pidana desersi dalam waktu damai oleh Pengadilan Militer II-08 Jakarta. (Kolase Tribun Medan/Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Bukan cari nafkah, alasan Satria Arta Kumbara jadi tentara bayaran Rusia ternyata mau lunasi utang judol Rp750 juta.

Adapun eks marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara yang jadi tentara bayaran Rusia dan kini menangis ingin pulang ke Indonesia terkuak.

Akibat bermain judi online (judol), Satria diketahui keluar dari kesatuan karena ingin melunasi utang.

Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi menungkap hal tersebut.

Dia mengungkapkan utang Satria akibat bermain judol mencapai ratusan juta di beberapa bank.

Akibat utang yang menumpuk tersebut, kata Endi, Satira memutuskan untuk desersi atau meninggalkan tugas militer tanpa izin.

"Angkanya (utang Satria) kurang lebih di Rp750 juta, mungkin untuk menutup itu dia judi online, ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya, sehingga tidak bisa mengatasi itu dia," kata Endi di Markas Komando Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com, Minggu (27/7/2025).

Baca juga: Tampang Holmes, Adik di Medan Deli yang Tega Tikam Abang Kandung hingga Tewas, Kesal Sering Dimarahi


Endi mengungkapkan, setelah terlibat judol, Satria sempat tiga kali dipanggil oleh Korps Marinir TNI AL sebanyak tiga kali pada 2022 lalu.

Bahkan, sambungnya, rumah Satria juga sampai didatangi oleh Korps Marinir TNI AL. Namun, hasilnya nihil.


Karena tidak pernah menghadiri pemanggilan, Satria pun dipecat sebagai prajurit TNI AL pada tahun 2023.

"Akhirnya naik status menjadi desersi, kemudian proses pemecatan, dan sudah dipecat di tahun 2023," tegasnya.

Endi mengungkapkan sebelum dipecat, pangkat terakhir yang diemban Satria adalah Sersan Satu atau Sertu.

Berbeda dengan keterangan Endi, Satria sempat mengaku pilihannya melakukan desersi dan memutuskan menjadi tentara bayaran Rusia karena ingin mencari nafkah.

Hal ini disampaikannya dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok, @zstorm689 pada Minggu (20/7/2025).

Dia menegaskan pilihannya itu bukan untuk bermaksud mengkhianati Indonesia.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved