Medan Terkini

Gubsu Bobby Respons soal Kenaikan Harga Beras, Segera Lakukan Pengecekan ke Pasar

Gubernur Sumut Bobby Nasution merespon soal harga beras di Sumut yang mengalami kenaikan signifikan. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
HARGA BERAS: Seorang pekerja sedang mengangkat beras di Pasar Pringgan Medan, Senin (7/7/2025). Gubsu Bobby akan tinjau harga beras di sejumlah pasar. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumut Bobby Nasution merespon soal harga beras di Sumut yang mengalami kenaikan signifikan. 

Menurut Bobby Nasution pihaknya akan mengecek harga beras ke sejumlah pasar dan tempat distributor.

Bobby Nasution juga meminta agar Bulog mencari tahu penyebab dan solusi agar harga beras stabil di Sumut. 

"Harga beras naik? Nanti kita coba cek ke pasar-pasar," jelasnya, Kamis (24/7/2025).  

Bobby juga mendorong, agar Bulog mendistribusikan beras yang ada di gudangnya. 

"Kita juga mendorong agar bulog segera mendistribusikan beras yang ada di gudangnya," ucapnya. 

Diketahui, pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengklaim Harga Beras di Sumut sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak awal tahun 2025 lalu. 

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Kabid PDN) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara Charles TH Situmorang mengatakan, harga beras di Sumut di atas HET karena stok gabah di kilang padi berkurang. 

Dijelaskan Charles saat ini harga beras di Sumut naik 1,4 persen dari HET. Sejauh ini HET beras ukuran medium Rp 13.100 sedangkan beras ukuran premium Rp 15.400. 

Sementara dari data di lapangan, kata Charles harga beras medium di sejumlah pasar rata rata mencapai Rp 14. 233 persen. 

"Saat ini memang terjadi kenaikan harga beras dan sejak awal tahun harga beras di Sumut sudah berada di atas HET," jelasnya.
Dikatakan Charles, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan harga beras di 63 pasar di Sumut. 

"DPPESDM Prov Sumut dan Dinas Perdagangan Kab/Kota terus melakukan Pemantauan harga barang kebutuhan pokok rutin dilakukan di 63 pasar pantauan di Sumut, hasilnya harga rata-rata beras medium Sumut bulan Juni sebesar Rp 14.233/kg naik 1,4 persen jika dibandingkan bulan Mei sebesar Rp 14.051/kg," katanya.

Menurutnya, melambungnya harga beras dikarenakan gabah di kilang padi berkurang. Dan saat ini Sumut mengambil gabah dari Kabupaten Simalungun.

"Periode April-Mei Bulog menyerap gabah dari petani se-Indonesia sebanyak 4 juta ton gabah petani se-Indonesia. Dan kebutuhan di Sumut mencapai 90.000 Ton," tuturnya.

Memasuki bulan Juni, kata Charles hampir semua daerah memasuki masa tanam baru 

"Sehingga stok gabah di kilang padi berkurang. Saat harga Gabah di Kilang Padi Kab. Deli Serdang sebesar 8000/kg dan stok didapat dari Kab. Simalungun, sementara harga Gabah di Kab. Simalungun 7.800-8.000/Kg,"ucapnya.

Dikatakannya, langkah yang diambil untuk harga beras ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog. 

"Sebagai perpanjangan Pemerintah Pusat tentunya Pemprov Sumut akan terus mensukseskan Program Pusat, saat ini akan digelontorkan Beras SPHP Bulog dengan harapan Gabah yang sudah diserap oleh Bulog dapat di giling jadi beras, didistribusikan sehingga mampu meredam gejolak harga beras saat ini," jelasnya.

Pihaknya juga akan memastikan pendistribusian beras SPHP tepat sasaran.

"Terus melakukan monitoring ke Bulog untuk percepatan pendistribusian Beras SPHP tagar tepat sasaran," terangnya.

Menurutnya untuk penentuan HET itu ada diambil dari berbagai faktor. Diantaranya data lahan, produksi, produktivitas, potret lahan.

"Selain itu, potensi pertambahan lahan, pupuk, pengairan, pupuk yang melibatkan banyak Kementerian dan Lembaga terkait yang kemudian dirapatkan bersama untuk menentukan harga pertalite wilayah di Indonesia," ujarnya.

 (Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved