Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda

Mewujudkan Kesehatan Holistik: Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda

Editor: Afif Pratama
Tribun Medan/HO
Mewujudkan Kesehatan Holistik: Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda 

Dalam presentasinya, Sinshe Hilman memaparkan bahwa bisnis kesehatan berbasis tradisi tidak hanya perlu inovatif secara teknologi, tetapi juga konsisten dalam menjaga etika pelayanan, kualitas herbal, serta relasi spiritual dengan pasien. "Pengobatan adalah bentuk pelayanan, bukan sekadar bisnis," tegasnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya integrasi pengobatan dan spiritualitas dalam membentuk sistem kesehatan yang utuh dan bermakna.

 

Sesi berikutnya menghadirkan Mina Wongso, S.Psi., M.Psi., Ketua STAB Bodhi Dharma, yang menyampaikan materi bertajuk “Kesehatan Jiwa dalam Perspektif Ajaran Buddha”. Ia mengawali paparannya dengan data bahwa lebih dari 12 juta jiwa di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, insomnia, hingga self-harm.

Kolaborasi Spiritual dan Sains
Mewujudkan Kesehatan Holistik: Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda

Dalam paparannya, ia menunjukkan bahwa perempuan memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap gangguan psikologis karena faktor hormonal, tekanan budaya, serta peran domestik. Untuk mengatasi ini, ajaran Buddha memberikan panduan spiritual yang sangat relevan, seperti:

Penerapan Pancasila Buddhis untuk membangun koneksi sosial yang sehat dan menekan konflik batin.
Latihan Meditasi Metta Bhavana yang terbukti secara ilmiah dapat menurunkan stres dan meningkatkan empati.
Mindful Eating dan Intermittent Fasting ala Bhikkhu sebagai pendekatan psikospiritual untuk mengatasi gangguan pola makan dan kecemasan.
Ia menekankan bahwa “jalan tengah Buddhis” tidak hanya merupakan landasan etika, tetapi juga pendekatan terapeutik untuk membangun kesejahteraan psikologis yang stabil dan berkelanjutan.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, pembagian sertifikat, dan refleksi bersama. Para peserta menyampaikan apresiasi atas kedalaman materi serta keunikan pendekatan yang menyatukan tradisi spiritual dan inovasi kontemporer.

Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa spiritualitas Buddha mampu berdialog dengan tantangan dunia modern, menjembatani ilmu, etika, dan praktik kehidupan dalam satu kerangka pendidikan yang mencerahkan.

Melalui kolaborasi dan wawasan yang dibagikan, diharapkan kegiatan ini menjadi awal dari gerakan bersama dalam menciptakan kehidupan yang sehat, berdaya, dan bermakna—baik bagi individu, komunitas, maupun bangsa.

Acara ini selain dihadiri Dosen dan Mahasiswa STAB Bodhi Dharma juga dihadiri oleh Pengurus Institut Nalanda, Kaprodi dan Mahasiswa PMCI, Pengurus organisasi Buddhis dan peserta lainnya. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved