Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda

Mewujudkan Kesehatan Holistik: Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda

Editor: Afif Pratama
Tribun Medan/HO
Mewujudkan Kesehatan Holistik: Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Bodhi Dharma kembali menunjukkan komitmennya sebagai lembaga pendidikan yang progresif dan berwawasan global, kali ini berkerjasama dengan Institut Nalanda menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Mengintegrasikan Tradisi dengan Inovasi: Seminar Bisnis Chinese Medicine Modern dan Sehat Jiwa ala Buddha Dharma”. Bertempat di Ruang Serbaguna Lantai GM, seminar ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.30 WIB dengan antusiasme tinggi dari peserta lintas kalangan—mahasiswa, akademisi, praktisi kesehatan, serta pemuka agama Buddha.

 

Momentum bersejarah ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara STAB Bodhi Dharma, Institut Nalanda, dan STIE PMCI. Penandatanganan tersebut menandai dimulainya sinergi konkret antar institusi pendidikan tinggi dalam mengembangkan model kolaborasi akademik dan sosial berbasis nilai-nilai spiritual Buddhis.

 

Acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional yang di pandu oleh Moderator Nishari Manosmitta, S.S. Dalam sesi keynote pertama, Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., Rektor Institut Nalanda, mengangkat isu strategis tentang perkembangan pasar global Chinese Medicine, yang diprediksi meningkat dari USD 65 miliar pada 2023 menjadi lebih dari USD 139 miliar pada 2034, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 7,2 persen. Menurutnya, potensi ini tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga peluang untuk mengedepankan pendekatan kesehatan berbasis nilai-nilai Timur yang lebih holistik dan selaras dengan etika Buddhis.

 

Beliau juga memaparkan berbagai capaian kerjasama internasional Institut Nalanda, seperti kunjungan delegasi dari Chengdu TCM University (Sichuan, Tiongkok) dan penandatanganan MoU dengan Jiangxi University. “Penguatan pendidikan berbasis spiritualitas seperti yang dilakukan STAB Bodhi Dharma merupakan langkah penting menuju pendidikan yang berdampak secara sosial dan transnasional,” ujarnya.

Mewujudkan Kesehatan Holistik
Mewujudkan Kesehatan Holistik: Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda

Keynote speaker kedua, Panir Selwen, S.E., M.Pd., memberikan narasi inspiratif tentang pentingnya memadukan tradisi spiritual Buddha dengan pendekatan inovatif di era digital. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa masyarakat global saat ini sedang menghadapi tekanan hidup modern yang kompleks, sehingga membutuhkan pendekatan holistik terhadap kesehatan: menyatukan kesehatan jasmani dan batin.

 

Mengutip Ajaran Buddha dalam Majjhima Nikāya dan Anguttara Nikāya, beliau menjelaskan bahwa sehat jiwa ala Buddha Dharma mencakup ketenangan batin, kesadaran diri, serta kemampuan menghadapi penderitaan dengan welas asih dan kebijaksanaan. “Kesehatan bukan hanya tentang tubuh, tetapi tentang kualitas kesadaran. Inilah esensi dari jalan spiritual Buddhis,” ucapnya.

 

Beliau juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan kurikulum berbasis Dhamma yang mengintegrasikan teknologi, moralitas, dan kewirausahaan berbasis etika Buddhis, sejalan dengan visi STAB Bodhi Dharma yang transformatif dan adaptif terhadap tantangan zaman.

 

Sesi pertama menghadirkan narasumber utama di bidang kesehatan tradisional, Sinshe Ir. Hilman Rama Pratama, S.Ud., pendiri BSM Indonesia dan PPIKERTI. Ia membagikan pengalaman praktisnya mengembangkan bisnis Chinese Medicine di Indonesia dengan tetap menjaga akar budaya dan filosofi pengobatan Tiongkok.

 

Dalam presentasinya, Sinshe Hilman memaparkan bahwa bisnis kesehatan berbasis tradisi tidak hanya perlu inovatif secara teknologi, tetapi juga konsisten dalam menjaga etika pelayanan, kualitas herbal, serta relasi spiritual dengan pasien. "Pengobatan adalah bentuk pelayanan, bukan sekadar bisnis," tegasnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya integrasi pengobatan dan spiritualitas dalam membentuk sistem kesehatan yang utuh dan bermakna.

 

Sesi berikutnya menghadirkan Mina Wongso, S.Psi., M.Psi., Ketua STAB Bodhi Dharma, yang menyampaikan materi bertajuk “Kesehatan Jiwa dalam Perspektif Ajaran Buddha”. Ia mengawali paparannya dengan data bahwa lebih dari 12 juta jiwa di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, insomnia, hingga self-harm.

Kolaborasi Spiritual dan Sains
Mewujudkan Kesehatan Holistik: Kolaborasi Spiritual dan Sains oleh STAB Bodhi Dharma & Institut Nalanda

Dalam paparannya, ia menunjukkan bahwa perempuan memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap gangguan psikologis karena faktor hormonal, tekanan budaya, serta peran domestik. Untuk mengatasi ini, ajaran Buddha memberikan panduan spiritual yang sangat relevan, seperti:

Penerapan Pancasila Buddhis untuk membangun koneksi sosial yang sehat dan menekan konflik batin.
Latihan Meditasi Metta Bhavana yang terbukti secara ilmiah dapat menurunkan stres dan meningkatkan empati.
Mindful Eating dan Intermittent Fasting ala Bhikkhu sebagai pendekatan psikospiritual untuk mengatasi gangguan pola makan dan kecemasan.
Ia menekankan bahwa “jalan tengah Buddhis” tidak hanya merupakan landasan etika, tetapi juga pendekatan terapeutik untuk membangun kesejahteraan psikologis yang stabil dan berkelanjutan.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, pembagian sertifikat, dan refleksi bersama. Para peserta menyampaikan apresiasi atas kedalaman materi serta keunikan pendekatan yang menyatukan tradisi spiritual dan inovasi kontemporer.

Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa spiritualitas Buddha mampu berdialog dengan tantangan dunia modern, menjembatani ilmu, etika, dan praktik kehidupan dalam satu kerangka pendidikan yang mencerahkan.

Melalui kolaborasi dan wawasan yang dibagikan, diharapkan kegiatan ini menjadi awal dari gerakan bersama dalam menciptakan kehidupan yang sehat, berdaya, dan bermakna—baik bagi individu, komunitas, maupun bangsa.

Acara ini selain dihadiri Dosen dan Mahasiswa STAB Bodhi Dharma juga dihadiri oleh Pengurus Institut Nalanda, Kaprodi dan Mahasiswa PMCI, Pengurus organisasi Buddhis dan peserta lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved