Berita Viral

GEGARA Tak Ditunjukkan Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Minta Labfor Dipisahkan dari Polri:Bukan Benci

Rismon Sianipar meminta agar Laboratorium Forensik dipisahkan dari Polri. Ia menyebut itu lantaran Labfor tidak pernah menunjukkan dokumen asli Ijazah

Kolase Tribun Medan
Penggugat ijazah Jokowi, Rismon Sianipar tidak percaya dengan hasil penyelidikan Bareskrim Polri. Ia menilai keputusan ijazah Jokowi asli hasil intervensi.  

"Hari ini menjadi bukti sejarah nanti menuju ke pembuktian dan jawaban atas penasaran itu, yaitu ijazah Joko Widodo dan skripsi Joko Widodo palsu," terangnya. 

Sorotan Projo

Wakil Ketua Umum DPP Pro Jokowi (Projo) Freddy Alex Damanik menyoroti gelar perkara khusus terkait polemik keabsahan ijazah Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, pihak Tim Pembela Aktivis dan Ulama (TPUA) yang mendesak agar gelar perkara khusus digelar ini hanya ingin Jokowi menjadi tersangka.

Hal ini disampaikan Freddy Alex Damanik saat menjadi tamu dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (9/7/2025).

Sebagai informasi, Bareskrim Polri menyelenggarakan gelar perkara khusus atas aduan masyarakat (dumas) dari TPUA terkait kasus ijazah Jokowi pada Rabu (9/7/2025) hari ini.

Sesuai permintaan TPUA, gelar perkara khusus ini akan menghadirkan beberapa pihak, seperti Komnas HAM, DPR RI, Roy Suryo, dan Rismon Hasiholan Sianipar.

Adapun gelar perkara khusus ini berkaitan dengan hasil gelar perkara Bareskrim sebelumnya yang menyatakan bahwa ijazah Jokowi identik dengan ijazah alumni UGM lainnya atau tidak palsu, dan tidak ditemukan tindak pidana.

Freddy Alex Damanik menilai, TPUA maupun Roy Suryo cs hanya ingin Jokowi selalu dipojokkan dan tidak peduli dengan kebenaran materiil.

"Karena memang target mereka hanya itu saja. Mereka saja memperlihatkan enggak peduli kebenaran materiil," kata Freddy.

"Mereka itu hanya peduli bahwa Pak Jokowi itu jadi tersangka ya. Pak Jokowi itu dipojokkan terus," jelasnya.

"Ini kan pemalsuan ijazah ini kan mereka lapor. Nah sudah dihentikan penyelidikannya. Mereka enggak percaya, minta gelar perkara khusus, targetnya kan supaya itu dibuka kemudian naik penyidikan. Pak Jokowi tersangka kan targetnya hanya itu aja," ujarnya.

Lantas, Freddy menilai, pihak yang mendesak gelar perkara khusus ini hanya ingin kebenaran versi mereka saja yang diakui.

"Terus, ini kebenaran mereka saja yang harus diakui, kan begitu," imbuh Freddy.

Meski menolak, Freddy mengaku dirinya tetap mengapresiasi keputusan Bareskrim Polri untuk mengadakan gelar perkara khusus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved