Rektor UINSU Gelar Silaturahmi dengan Konjen Tiongkok di Medan, Begini Penjelasannya
Rektor UINSU, Prof.Dr. Nurhayati mengatakan, merasa terhormat mendapat kesempatan berkunjung ke sejumlah kota di Tiongkok
"Saya sangat menghargai partisipasi aktif dari para tokoh agama, akademisi, dan komunitas Muslim di Sumatera Utara. Pekan depan saya akan Kembali ke Tiongkok karena masa tugas saya sudah selesai. Saya berharap konjen pengganti dapat melanjutkan kerja sama ini," katanya.
Lebih lanjut ia bilang pentingnya kolaborasi pada era global. Ia berbagi pengalaman mengenai wilayah Xinjiang, yang menurutnya merupakan rumah bagi lebih dari 10 kelompok etnis Muslim seperti Hui dan Uighur.
Di sana komunitas Muslim hidup damai sejak lebih dari 1.300 tahun lalu. Dan, sebagai simbol bahwa mencintai negara dan agama bisa jalan beriringan.
“Pemerintah Tiongkok aktif melindungi kebebasan beragama dengan membangun masjid, madrasah, dan memfasilitasi ibadah haji tahunan,” jelas Zhang.
Ia juga menyinggung kebijakan terbaru yang diberlakukan pemerintah Tiongkok, yaitu kebijakan transit bebas visa selama 144 jam atau enam hari.
Jadi, warga negara Indonesia bisa berpergian ke beberapa kota besar di Tiongkok.
“Kami berharap kemudahan ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan antar masyarakat kedua negara,” ungkapnya.
Baca juga: 335 Peserta Ikuti Seleksi SMM PTN Barat di UINSU, 11 Prodi Dapat Dipilih Lewat Jalur Ini
Sedangkan, Ketua Harian Perhimpunan INTI (Indonesia-Tionghoa) Pusat, dr. Indra Wahidin menuturkan, sangat berterima kasih terhadap Rektor UINSU yang sudah membuat pertemuan silaturahmi.
Baginya, UINSU merupakan institusi modern dan terbuka. “Kami sangat mengapresiasi kampus UINSU yang telah membuka diri terhadap kerja sama lintas bangsa dan budaya,” katanya.
Ia juga memberikan penghargaan terhadap Mr. Zhang Min atas inisiatif dan kerja kerasnya dalam melakukan realisasi program tersebut.
“Tanpa peran beliau, program ini mungkin tidak akan pernah terjadi. Kami berharap Konjen yang baru nantinya bisa melanjutkan semangat kerja sama yang telah beliau bangun,” tutur Indra.
Ia juga membagikan pengalamannya selama kunjungan ke Tiongkok yang menurutnya memberikan wawasan baru dalam memahami keberagaman budaya dan toleransi masyarakat di sana.
"Kami mengundang cendekiawan yang tidak mungkin bisa dengan mudah dibohongi atau rekayasa dengan keadaan toleransi di Tiongkok. Para cendekiawan bisa memberikan penjelasan dengan perpektifnya terhadap masyarakat luas," ungkapnya.
(tio)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Rektor-UINSU-Mengundang-Silaturahmi-Konsulat.jpg)