Berita Viral

MERTUA Sebut Nurhadi Tahu Hal yang Harusnya tak Diketahui, Singgung Kasus Terakhir: Nak Hati-hati

Dalam jabatannya yang kini diemban, muncul dugaan ada pihak yang tak terima atas tindakan Nurhadi.

Ist/TribunBogor.com
KASUS TERAKHIR - Video detik-detik terakhir sebelum Brigadir Nurhadi tewas di vila Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial. Mertua menyinggung kasus terakhir yang ditangani Brigadir Nurhadi 

Ahli forensik Universitas Mataram dr Arfi Samsun mengungkapkan hasil otopsi. 

Terdapat indikasi penganiayaan terhadap Nurhadi. 

Ditemukan kondisi patah tulang lidah yang mengindikasikan 80 persen kematian korban karena dicekik. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ini juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti memeriksa paru-paru, tulang sumsum dan ginjal.

Hasilnya, ditemukan air kolam yang masuk ke bagian tubuh ini.   

"Saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan. Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air," jelasnya.

Pesan Terakhir

Kepergian Brigadir Muhammad Nurhadi secara tragis masih mengganjal di benak keluarga yang ditinggalkan.

Sebelum pergi bersama atasannya ke Gili Trawangan, Brigadir Nurhadi disebut sempat berpamitan ke keluarga besarnya.

Namun pamitannya kali ini justru menimbulkan firasat tak enak dirasakan oleh mertuanya, Sukarmidi.

Baca juga: Bawa PSG ke Final Piala Dunia Klub 2025, Ousmane Dembele Lebih Dekat Sabet Ballon dOr

Sukarmidi menceritakan izin yang disampaikan korban ke keluarga ke Gili pada saat itu bukan untuk menginap, namun hanya untuk mengantar tamu.

Firasat buruk sudah dirasakan keluarga sejak hari Selasa.

Sehari sebelum ditemukan meninggal pada Rabu, (16/4/2025), Nurhadi sempat berpesan kepada tukang bangunan yang mengerjakan pembuatan kursi kayu di rumahnya.

“Selasa dia sudah pamitan ke kawan, semua dikasih tau, yang bikin kursi (tukang) disuruh jadikan biar ada bisa dipakai orang banyak duduk,” ceritanya, dilansir dari Tribunlombok.com.

Pada saat perjalanan ke Gili, sekira jam 4 sore, Nurhadi bahkan sempat melakukan video call dengan anaknya yang paling besar, yang masih berumur 5 tahun.

POLISI TEWAS - Almarhum Brigadir Nurhadi tewas di Gili Trawangan Lombok Timur, NTB pada Rabu 16 April 2025 malam. Polda NTB menetapkan tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, yakni Kompol I Made Yogi Purusa, Ipda Haris Chandra, dan M seorang wanita asal Jambi.
POLISI TEWAS - Almarhum Brigadir Nurhadi tewas di Gili Trawangan Lombok Timur, NTB pada Rabu 16 April 2025 malam. Polda NTB menetapkan tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, yakni Kompol I Made Yogi Purusa, Ipda Haris Chandra, dan M seorang wanita asal Jambi. (Dok. polisi)


Akan tetapi, sejak memasuki waktu magrib, anaknya yang merasa kangen sempat mencoba mengontak korban, namun tidak pernah ada balasan.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved