Berita Nasional

Saya Profesional, Ucapan Widodo Diduga Pencetak Ijazah Palsu Jokowi, Begini Awal Mulanya

Pertama, Widodo menjelaskan soal tuduhan dirinya adalah seorang aktivis seperti yang disebut kubu Roy Suryo.

Kolase YouTube Channel iNews TV | Ist
POLEMIK IJAZAH PALSU JOKOWI -- (kiri) Widodo, pria yang dituding pencetak ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka / (kanan) Ilustrasi ijazah 

"Saya hanya (menjelaskan) apa yang saya alami. Nanti masyarakat yang menilai, apa saya terlibat atau tidak. Dari keterangan saya kurang jelas," respon Widodo.

"Bapak kan bilang 'kalimat pak Bithor saya tidak mau bantah'. Betul?" tanya Roy lagi.

"Iya, saya enggak bantah, tapi saya hanya menjelaskan atas tuduhan, itu hanya bahasa saya," kata Widodo.

"Tinggal kepintaran penyidik, baru kebuka semua," sindir Roy sembari tersenyum.

"Silahkan aja, saksi masih hidup semua," tegas Widodo.

Sebelumnya, seorang politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Beathor, menuding Widodo punya kaitan dengan pembuatan ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

Awalnya Beathor mengaku mendapat informasi dari Eko Sulistyo, mantan KPUD Solo dan mantan anggota Tim Pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Menurut Beathor, Eko dan Widodo adalah mantan tim Solo.

“Dalam penjelasannya Mas Eko, pada 2005 Jokowi memakai dua [gelar], doktorandus dan insinyur . Yang problem bagi kita, yang doktorandus dari kampus mana, yang insinyur dari kampus mana,” kata Beathor dalam acara yang sama.

Beathor mengklaim sejak tahun 1985 hingga 2005 Jokowi tidak pernah datang ke kampus UGM, bertemu dengan kawan-kawannya, dan lainnya.

“Waktu dia menjadi wali kota 10 tahun, dia enggak pernah bikin reuni di Solo mengundang, teman-temannya. Padahal, anak-anak Solo yang alumninya UGM cukup banyak.”

“Kita mendapat penjelasan juga dari F.X. Rudi, Ketua DPC [PDIP Solo], bahwa pada waktu 2005 itu proses administrasi ke KPU bukan dilakukan oleh kader partai, tapi oleh tim. Karena itu terus ketemu Mas Eko. Mas Eko terus memberi penjelasan bahwa seharusnya setelah menang itu, Pak Jokowi melakukan publik expose supaya jelas siapa dia.”

Setelah tim Solo masuk Jakarta (2012), kawan-kawan di Jakarta membantu melengkapi dokumen yang kurang.

“Mereka menyatakan bahwa Jokowi kurang dokumen,” kata Beathor. Salah satu yang menyatakannya adalah Denny Iskandar, seorang kader PDIP.

Kemudian, Beathor mengatakan semua dokumen itu dilengkapi.

Beathor mengatakan Widodo adalah orang kepercayaan Jokowi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved