Berita Internasional

Istri Menghilang 20 Tahun ternyata Tewas, Siasat Licik Suami Akhirnya Terbongkar, Ini Motifnya

Jasadnya tak pernah ditemukan, namun kini, sang suami licik, akhirnya mendekam di balik jeruji besi atas tuduhan pembunuhan.

|
Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Kompas.com
ISTRI MENGHILANG: Ilustrasi orang hilang. Peristiwa hilangnya Janet yang masih belum terungkapkan ini menimbulkan duka dan menjadi satu-satunya kasus di Kepolisian Northumbria dimana jasad korban tidak pernah ditemukan. 

Berkat kekompakan warga, pelaku akhirnya berhasil dibekuk, meski sempat memberikan perlawanan sengit.

Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk pertolongan pertama.

Namun, takdir berkata lain.

Nyawa Yap Siu Lian, yang akrab disapa Alin, tak tertolong.

"Pelaku ini melawan, menusuk orang yang mau menolong. Korban meninggal dunia saat mau dibawa ke rumah sakit rujukan kedua," ungkap Asen dengan raut sedih.

Alin dan Alang di Mata Warga

Di mata tetangga dan warga sekitar, Yap Siu Lian (Alin) adalah sosok yang tak terlupakan.

Wanita berusia 55 tahun ini dikenal luas sebagai pribadi yang ramah, baik hati, dan memiliki kepedulian yang tulus terhadap sesama, bahkan hewan.

 Asen dan istrinya, serta warga lain, jauh lebih akrab dengan Alin ketimbang suaminya, Alang.

Alin aktif bekerja di sebuah panti jompo dan lembaga sosial keagamaan Buddha di sekitar lokasi.

Ia sering menjadi perpanjangan tangan donatur untuk membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan, membawa kebaikan bagi banyak orang.

Di rumahnya, ia merawat banyak anjing, sementara kucing-kucingnya ia titipkan pada tetangga yang sudah dianggap keluarga.

Kontras dengan istrinya, Alang dikenal sebagai sosok yang pendiam, jarang berbaur dengan tetangga, dan cenderung sombong.

Asen mengungkap bahwa Alang adalah suami kedua Alin.

Dari pernikahan pertamanya, Alin memiliki dua anak, dan dari Alang juga dikaruniai dua anak.

Warga sangat terkejut dengan insiden pembunuhan ini, sebab mereka tak pernah mendengar pasangan ini cekcok atau bertengkar hebat.

Bahkan, pagi hari sebelum kejadian, Asen sempat melihat keduanya berboncengan mesra dengan sepeda motor menuju panti asuhan tempat Alin bekerja, seolah tak ada badai yang akan datang.

Motif Cemburu Buta: 24 Luka Tusuk dan Penolakan Autopsi

Kapolsek Medan Area AKP Himawan mengungkap dugaan sementara motif di balik pembunuhan keji ini: kecemburuan buta.

Pelaku, Alang, mencurigai istrinya berselingkuh.

"Motif sementara karena cemburu antara korban dan pelaku suami istri. Istri bekerja di yayasan lembaga sosial, di mana dalam kesehariannya dia membagikan paket bansos," jelas AKP Himawan, Sabtu (14/6/2025).

Alang, yang diketahui tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran dan hidup dari penghasilan istrinya, menjadi sangat reaktif karena kecemburuan itu.

Ia bahkan sering mengikuti istrinya bekerja. Puncaknya terjadi pada Rabu, 11 Juni, ketika keduanya terlibat cekcok hebat yang berujung pada penikaman brutal.

Polisi mengonfirmasi bahwa Yap Siu Lian menderita sekitar 24 luka tusuk di sekujur tubuhnya.

Polisi juga mengamankan tiga barang bukti, yakni dua pisau dan satu gunting stainless yang masih berlumuran darah.

Saat ini, jenazah Alin disemayamkan di rumah duka, sementara pelaku Alang masih dalam kondisi kritis seusai digebuki massa.

Polisi belum bisa memintai keterangan dari pelaku karena kondisinya yang belum memungkinkan.

Pihak keluarga korban juga telah membuat pernyataan penolakan untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Alin.

Enam Tahun Tanpa Riak sebelum Tragedi Mengerikan

Rosmawati, Kepala Lingkungan 9, mengungkapkan tentang kehidupan pasangan tragis ini.

Ia mengungkapkan bahwa Alang dan Yap Siu Lian adalah wajah relatif baru di Gang Lurah.

Keduanya baru menetap di sana sekitar enam tahun terakhir, menempati sebuah rumah di lorong sempit tersebut, setelah sebelumnya diketahui tinggal di wilayah Medan Denai.

Menariknya, Rosmawati menambahkan bahwa mereka tidak hanya tinggal berdua.

Adik kandung korban, Yap Siu Lian, juga berbagi atap, menempati lantai dua rumah tersebut.

Meskipun berada di tengah permukiman padat dan terhimpit gang sempit, Rosmawati dengan tegas menyatakan: selama enam tahun itu, tak pernah sekalipun terdengar keributan atau pertengkaran dari pasangan Alang dan Yap Siu Lian.

Sebuah fakta yang kini terasa bagai ironi pahit di tengah kengerian yang terungkap.

"Mereka tinggal di sini pendatang selama 6 tahun. Kalau alamat aslinya di Kecamatan Medan Denai. Kalau ribut, sepertinya gak pernah ribut," kata Rosmawati pada Kamis (12/6/2025).

Lebih lanjut, Rosmawati mengonfirmasi bahwa Alin, panggilan akrab Yap Siu Lian, memiliki empat orang anak.

Namun, keempat anaknya sudah dewasa dan telah berumah tangga, sehingga mereka tinggal secara terpisah.

Sementara itu, sosok Yap Siu Lian dikenal luas karena dedikasinya.

Ia aktif bekerja di sebuah panti sosial keagamaan Buddha, seringkali menjadi tangan kanan donatur untuk membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kontras dengan peran penting istrinya, sang suami, Alang, ternyata tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran, dan selama ini hidup sepenuhnya dari penghasilan istrinya.

an ditegakkan, sekaligus meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang terus menanti tempat peristirahatan terakhir bagi Janet.

Tragedi Berdarah di Medan Area, Malam Sunyi Berakhir Jeritan, Yap Siu Lian Tewas Ditikami Suami

Sementara itu di dalam negeri, tepatnya di Kota Medan, Sumatera Utara baru-baru ini kasus suami habisi nyawa istri membuat gempar.

 

(*/Mag/Novi Kanaya/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved