TRIBUN WIKI

Sejarah Liberty Media yang Kini Mengakuisisi Dorna Sports

Liberty Media, pemilik Formula One (F1) mengakuisisi Dorna Sports, pemilik eksklusif hak komersial MotoGP dengan kesepakaan senilai €3,5 miliar.

Editor: Array A Argus
caradisiac.com
AKUISISI- Liberty Media mengakuisisi Dorna Sports dengan nilai transaksi mencapai €3,5 miliar untuk menguasai 86% saham Dorna Sports. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pecinta olahraga balapan tengah menyoroti keberadaan Liberty Media.

Baru-baru ini, Liberty Media mengakuisisi Dorna Sports, pemilik eksklusif hak komersial MotoGP.

Adapun kesepakan akuisisi antara pemilik Formula One (F1) dengan Dorna Sports ini nilainya mencapai €3,5 miliar.

Jauh sebelum akuisisi dilakukan, Uni Eropa sempat melakukan peninjauan dan penyelidikan mendalam terhadap rencana ini.

Baca juga: Sejarah Karens Dinner yang Tutup Permanen Juni 2025, Sempat Hadir di Indonesia

Komisi Eropa melihat sejauh mana dampak dari persaingan dalam pasar lisensi hak siar konten olahraga, khususnya antara F1 dan MotoGP.

Ada kekhawatiran, akuisisi ini akan menimbulkan monopoli yang tidak sehat.

Namun, setelah proses penyelidikan dilakukan, Komisi Eropa menyimpulkan: “Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, Komisi menemukan bahwa di pasar tersebut, kedua perusahaan bukanlah pesaing yang dekat dalam hal lisensi hak siar konten olahraga.”

Dikutip dari Kontan.co.id, akuisisi ini tidak akan menghapus tekanan persaingan penting antara Formula 1 dan MotoGP, yang menjadi salah satu kekhawatiran awal regulator.

Baca juga: Sejarah Hari Media Sosial Indonesia yang Diperingati Tiap 10 Juni

Liberty Media pertama kali mengumumkan rencana akuisisi ini pada April 2024, dengan nilai transaksi mencapai €3,5 miliar untuk menguasai 86 persen saham Dorna Sports.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini menyatakan bahwa tujuan dari akuisisi adalah untuk meningkatkan jangkauan global dan daya tarik MotoGP, serupa dengan strategi yang telah berhasil mereka terapkan pada Formula 1 sejak mengambil alih dari Bernie Ecclestone pada 2017.

Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk memperluas portofolio hiburan olahraga global Liberty Media, terutama di tengah meningkatnya nilai komersial hak siar olahraga premium di era digital saat ini.

Baca juga: Mengenal Kampung Adat Ratenggaro dengan Wisata Budaya, Sejarah dan Alam, Kini Viral Karena Pungli

Sejarah Liberty Media

Liberty Media adalah perusahaan media massa Amerika yang didirikan oleh John C. Malone pada tahun 1991 sebagai spin-off dari Tele-Communications Inc. (TCI), sebuah grup televisi kabel di AS. 

John Malone, yang dikenal sebagai "raja program kabel," memimpin restrukturisasi dan ekspansi TCI sebelum mendirikan Liberty Media untuk mengelola aset-aset media dan hiburan yang terpisah dari TCI.

Sejak berdiri, Liberty Media berkembang pesat dengan mengakuisisi berbagai aset di bidang media, komunikasi, dan hiburan, termasuk kepemilikan saham di Formula One Group, Sirius XM, dan Live Nation Entertainment. 

Baca juga: Sejarah Berdirinya Bus ALS Milik 7 Saudagar dari Sumatera Utara yang Eksis Menembus Zaman

Perusahaan ini juga memiliki saham di jaringan televisi kabel, platform streaming musik seperti Pandora, dan tim olahraga profesional seperti Atlanta Braves. 

Liberty Media sempat bergabung kembali dengan TCI pada pertengahan 1990-an sebelum akhirnya berdiri sendiri kembali dan melakukan berbagai restrukturisasi saham serta spin-off seperti Starz pada 2013.

John C. Malone tetap menjadi chairman dan pemegang saham utama Liberty Media hingga saat ini, menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu pemain utama dalam industri media global dengan berbagai divisi dan portofolio aset yang luas.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved