Breaking News

Berita Viral

NASIB TRAGIS Azwar, Pemuda Asal Asahan, Dijanjikan jadi Penyanyi di Malaysia, Malah Tewas di Kamboja

Pihak keluarga yang berada di Asahan, Sumatera Utara, berharap agar pemerintahan Presiden Prabowo bisa turun tangan.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Seorang TKI ilegal asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Azwar (32), menjadi korban perdagangan orang dan kekerasan berkedok agensi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Kini Azwar meninggal dunia setelah dua bulan berada di Kamboja. Keluarga berharap agar pemerintah Presiden Prabowo Subianto turun tangan untuk membantu proses pemulangan jasad Azwar ke Indonesia. (DOKUMENTASI) 

Setibanya di tanah air, tepatnya pada pukul 07.00 WIB di kediamannya di Menasah Dayah, Eki disambut langsung oleh Staf Penghubung Haji Uma Wilayah Aceh Utara, Abd Rafar.

Ia telah ditugaskan untuk mendampingi dan memastikan kondisi Eki aman serta dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.

Dalam pernyataannya, Haji Uma menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan pemulangan Eki dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, termasuk PPAM, Kementerian Luar Negeri, serta jajaran KBRI di Phnom Penh.

Ia juga memberikan peringatan tegas kepada masyarakat Aceh dan Indonesia secara umum untuk tidak mudah tergiur janji manis para agen tenaga kerja ilegal yang menjanjikan pekerjaan bergengsi di luar negeri. 

“Kalau tidak memiliki kontrak kerja resmi yang dilegalisir oleh Dinas Tenaga Kerja dan BP3MI, maka sangat besar kemungkinan itu adalah penipuan. Jangan korbankan masa depan demi janji palsu,” tegasnya.

Menurut data dari KBRI Kamboja, kasus perdagangan orang dengan modus penempatan kerja ilegal sangat tinggi dan sebagian kecil mengalami kekerasan serta eksploitasi di lingkungan kerja mereka.  Bahkan, setiap hari KBRI Kamboja kurang lebih menerima sekitar 200 pesan aduan via WA.

Berdasarkan informasi Haji Uma, hari ini (Senin-red) juga berlangsung pertemuan antara KBRI Indonesia di Kamboja dengan Gubernur Sihanoukville, provinsi di mana ada lebih dari 40 ribu WNI korban TPPO yang masih berada di Kamboja.

Haji Uma juga menekankan pentingnya peran negara dalam melakukan sosialisasi masif melalui Kementerian Ketenagakerjaan, BP2MI, serta aparatur gampong agar masyarakat tidak terjerumus dalam TPPO. 

Ia menyambut baik langkah Polda Aceh yang telah menangkap sejumlah agen TPPO lintas negara dan mendorong masyarakat agar ikut proaktif memberikan informasi terkait aktivitas perekrutan ilegal di lingkungan masing-masing.

“Anak-anak bangsa tidak boleh menjadi komoditas jual-beli. Kita harus kompak dan berkomitmen penuh untuk membasmi agen-agen TPPO. Ini musuh bersama, dan kita tidak akan berhenti sampai semua pelaku diadili,” tutup Haji Uma.

(cr2/tribun-medan.com).

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Artikel ini sebagian telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Warga Aceh Jadi Korban TPPO di Kamboja, Disiksa dan Diperjualbelikan, Haji Uma Fasilitasi Pemulangan, https://aceh.tribunnews.com/2025/06/23/warga-aceh-jadi-korban-tppo-di-kamboja-disiksa-dan-diperjualbelikan-haji-uma-fasilitasi-pemulangan?page=all#goog_rewarded.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved