Pesawat Saudi Airlines Diteror Bom

Pesawat Saudi Airlines Dua Kali Diteror Bom dan Mendarat di Kualanamu, Peneror Diduga dari India

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menduga, peneror jilid 2 pesawat Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
TEROR BOM: Kepala kantor otoritas bandara wilayah II, Medan Asri Santosa (kemeja putih) bersama Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan (Kiri) saat diwawancarai soal pesawat Saudia Airlines kembali dapat teror dan mendarat darurat di Kualanamu, Sabtu (21/6/2025). Asri menyebut teror dikirim menggunakan seperti pesan suara atau direct speech, menggunakan jaringan pribadi. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menduga, peneror jilid 2 pesawat Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya yang mendarat darurat di bandara Internasional Kualanamu, Sabtu (21/6/2025) hari ini berasal dari negara India.

Sebab informasi yang diperoleh Kepolisian, teror ancaman bom ke pesawat yang membawa 367 jemaah haji asal Jawa Timur, berasal dari negara tersebut.

Namun demikian, keberadaan pasti peneror masih terus diselidiki benar tidak dari negara India.

"kemungkinan sama (ancamannya). Karena informasinya dari wilayah India. Masih kita dalami,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Sabtu (21/6/2025).

Pola ancaman teror bom kali ini berbeda dengan teror di tanggal 17 Juni kemarin.

Teror pertama yang dialami Saudia Airlines SV -5726 pembawa 442 jemaah haji asal Indonesia rute Jeddah - Jakarta dilakukan melalui email yang dikirim ke kementerian perhubungan di Jakarta.

Namun hari ini, pesawat berbeda dari maskapai yang sama, Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya membawa 376 jemaah haji mendarat darurat di bandara Kualanamu diteror melalui pesan suara radio speech.

Untuk menyelidiki teror serupa, Kapolda Sumut mengaku berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri.

Kemudian, Polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak keamanan lintas negara.

"Pertama dari email, ini dari direct speech. Kami dalami. Dari Polda Metro, Bareskrim. butuh koordinasi antar negara."

Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyatakan pihaknya bersama TNI, bandara Kualanamu selesai memeriksa pesawat Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya yang mendarat darurat di bandara Internasional Kualanamu, Sabtu (21/6/2025).

Kurang lebih memeriksa pesawat selama 7 jam sejak pesawat mendarat pukul 09:27 WIB hingga pukul 16:30 WIB setiap bagian, hasilnya pesawat bebas dari bom.

Begitu juga dengan seluruh barang bawaan 376 penumpang, juga dinyatakan tak ada bahan peledak.

"Pukul 16:30 WIB, kita selesai mengamankan, pengecekan pesawat dan alhamdulillah dinyatakan clear and clear yang artinya, tidak didapati adanya teror. Sampai saat ini ternyata kan dari aparat keamanan baik Polri maupun TNI menyatakan seluruh pesawat dan semua penumpang dinyatakan aman dan sehat,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Sabtu (21/6/2025).

Whisnu mengungkap, pemeriksaan barang bawaan penumpang memakan waktu karena harus diperiksa satu persatu menggunakan mesin X-ray bandara dan punya Polisi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved