Berita Viral
AWAL Mula Terkuak Sekolah Elite di Bekasi Bodong, Wali Murid Heran tak Ada NIS Hingga Buku Pelajaran
Segalanya terlihat profesional mulai dari keberadaan gedung sekolah, media sosial yang aktif, hingga janji kurikulum internasional.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah awal mula terkuak sekolah elite di Bekasi bodong.
Wali murid heran karena anak mereka tak mendapatkan Nomor Induk Siswa hingga buku pelajaran.
Padahal awalnya tak ada yang mencurigakan hingga membuat orang tua siswa yakin menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Baca juga: Brimob Sumut Tebar Kepedulian Lewat Jum’at Berkah Sambut Hari Bhayangkara ke-79
Sekolah elite di Kota Bekasi, Al Kareem Islamic School, belakangan jadi sorotan usai disegel karena diduga bodong.
Orang tua murid merasa dibohongi usai sekolah tersebut resmi disegel karena tidak memiliki legalitas untuk menyelenggarakan pendidikan dasar.
Salah satunya dialami pasangan suami istri (pasutri) Ashraf dan Riyanti mengaku menjadi salah satu korban penipuan yang dilakukan sekolah bodong tersebut.
Baca juga: Tawuran Pelajar di Pematangsiantar Berakhir Damai Lewat Mediasi Kapolres
Segalanya terlihat profesional mulai dari keberadaan gedung sekolah, media sosial yang aktif, hingga janji kurikulum internasional.
Tak disangka, itu hanyalah siasat licik sekolah untuk menarik pendaftar.
Pasutri yang tinggal di Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi ini mengatakan merasa ditipu terkait penerapan sistem pembelajaran yang ditawarkan sekolah bodong Al Kareem Islamic School itu.
Pasalnya sekolah itu mengiming-imingi konsep pembelajaran 'Cambridge Curriculum and Islamic International School'.
Pasutri yang memiliki tiga anak ini kecewa terhadap pihak sekolah bodong Al Kareem Islamic School karena sudah mengeluarkan biaya yang cukup fantastis hingga ratusan juta rupiah.
Namun, ternyata pendidikan yang diterapkan kepada anaknya justru sangat mengecewakan.
Riyanti mengatakan tiga anaknya kesemuanya sekolah di Al Kareem Islamic School.
Satu anak duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD), sementara dua lainnya di jenjang PAUD.
“Total uang yang sudah kami bayarkan lebih dari Rp 150 juta. Biaya sebesar itu karena anak saya tiga-tiganya sekolah di tempat itu. Biaya SD jauh lebih mahal dibanding PAUD,” kata Riyanti diamini Ashraf saat ditemui di kawasan Bekasi Utara, Kamis (19/6/2025).
Baca juga: JUMLAH Korban Tewas Capai 639 Jiwa dan Terluka 1.968 Orang, Iran Nyatakan Terbuka Diplomasi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DUDUK-Perkara-Al-Kareem-Islamic-School-Disegel-Disdik-Kurikulum-tak-Sesuai-Guru-Kerja-bak-ART.jpg)