Breaking News

TRIBUN WIKI

Profil Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara yang Berada di Papan Atas Orang Terkaya di Indonesia 2025

Low Tuck Kwong, pengusaha yang dikenal sebagai Raja Batu Bara berada di posisi atas orang terkaya di Indonesia tahun 2025. Hartanya Rp 451,3 triliun

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Instagram @lowtuckkwong01
RAJA BATU BARA- Low Tuck Kwong, pengusaha yang dikenal sebagai Raja Batu Bara ini menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Forbes kembali merilis 10 nama orang terkaya di Indonesia 2025.

Dari 10 nama orang terkaya di Indonesia itu, satu diantaranya adalah Low Tuck Kwong.

Ia adalah Raja Batu Bara pemilik PT Bayan Resources Tbk.

Menurut Forbes, harta kekayaan Low Tuck Kwong mencapai US$ 27,7 miliar atau sekitar Rp 451,3 triliun.

Baca juga: Profil Dwiki Mardiyanto yang Kini Jadi Amunisi Baru Arema FC

Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources, yang berhasil salip posisi Hartono bersaudara.
Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources, yang berhasil salip posisi Hartono bersaudara. (Forbes)

Angka itu sebenarnya turun tipis dari US$ 27,6 miliar yang tercatat pada awal Juni 2025.

Sedangkan di posisi kedua dan ketiga ada Prajogo Pangestu dan Robert Budi Hartono.

Prajogo Pangestu memiliki kekayaan US$ 25,5 miliar atau sekitar Rp 415,5 triliun.

Sedangkan Robert Budi Hartono memiliki kekayaan US$ 22,7 miliar.

Baca juga: Profil Harjono Sigit, Ayah Maia Estianty yang Juga Kakek Al Ghazali Ternyata Seorang Mantan Rektor

Profil Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong adalah pemilik PT Bayan Resources Tbk.

Ia dikenal sebagai Raja Batu Bara di Indonesia.

Meski lahir di Singapura, ternyata Low Tuck Kwong sudah pindah ke Indonesia sejak tahun 1972.

Ia lahir di Singapura, 17 April 1948.

Ayahnya adalah David Low Yi Ngo, pemilik dan direktur dari perusahaan konstruksi di Singapura.

Baca juga: Profil Prof Armid Rektor UHO Kendari yang Baru, Lulusan Jepang dan Raih Gelar S2 dari Kampus Berbeda

Di Indonesia, Low Tuck Kwong kemudian mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak di bidang konstruksi pada tahun 1973.

Pada 1988, JSI mulai merambah bisnis pertambangan batu bara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka.

Sumber: Kontan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved