Berita Viral
PILU Bayi 1 Tahun Tangannya Diamputasi karena Malapraktik, Dinkes NTB Harap Selesai Kekeluargaan
Bayi perempuan berusia 1,4 tahun itu menjadi korban malapraktik nakes akibat pemasangan infus yang tidak sesuai
TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu bayi 1,4 tahun asal Desa Tambe, NTB harus kehilangan tangan kananya karena diduga menjadi korban malapraktik.
Bayi perempuan berusia 1,4 tahun berinisial AAA itu harus kehilangan tangannya setelah diamputasi pada 12 Mei 2025.
Bayi yang akrab disapa Kibo itu diduga menjadi korban malparaktik tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Bolo, akibat pemasangan infus yang tidak sesuai prosedur pada 10 April 2025 lalu.
Karena hal itu, tangan Kibo mengalami infeksi parah hingga menjalar ke seluruh lengan.
Dengan kondisi Kibo tersebut, tim dokter terpaksa mengambil tindakan amputasi pada 12 Mei 2025.
“Anak saya diamputasi tanggal 12 Mei 2025 lalu. Serasa enggak percaya. Hancur rasanya hati saya melihat putri satu-satunya harus menanggung cacat lantaran ulah orang yang tidak bertanggung jawab,” ucap ibu Kibo, Marlina, saat ditemui di Mataram, Rabu (4/6/2025), dikutip dari TribunLombok.com.
Marlina menjelaskan, saat Kibo mengalami infeksi itu, dia mengaku sudah menyampaikan keluhan mengenai pembengkakan di tangan anaknya, tetapi tanggapannya dianggap tidak memadai.
Bahkan, kata Marlina, Kibo juga harus menjalani enam kali operasi dalam kurun waktu satu bulan. Selain luka fisik, trauma mental juga dirasakan sang anak.
Baca juga: Ramalan Shio Hari Ini 17 Juni 2025, Kambing Jadi Sultan, Cek Usaha yang Cocok Dilakoni
Selain itu, proses perawatan juga dinilai penuh hambatan, seperti saat Marlina meminta agar Kibo dirujuk ke rumah sakit lebih besar.
Dia mengatakan bahwa permintaannya tersebut sempat ditolak oleh petugas Puskesmas.
“Saya meminta rujukan ke RSUD Bima tapi ditolak. Saya hanya diberi salep dan suntikan. Baru pada tanggal 15 April sore saya dapat rujukan, itupun setelah saya menangis sambil gendong anak saya di IGD RSUD Sondosia,” jelasnya.
Namun, setibanya di RSUD Bima, kata Marlina, kondisi Kibo kembali disepelekan.
Pemeriksaan fisik oleh dokter jaga dinilai tidak maksimal dan respons tenaga kesehatan terhadap kekhawatirannya dianggap meremehkan.
“Waktu saya bilang takut anak saya diamputasi, saya malah dijawab kurang baik,” tuturnya.
Kemudian, pada 16 April pukul 11.00 WITA, dokter spesialis akhirnya melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyatakan bahwa infeksi sudah menyebar luas.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/TANGAN-BAYI-DIAMPUTASI-Nasib-malang-menimpa-seorang-bayi-berusia-14-bulan.jpg)