Breaking News

Berita Nasional

Said Didu Bongkar Sosok Mafia Tambang Nikel di Raja Ampat: Jangan Jokowi Semualah

Bahkan, secara blak-blakan, Said Didu menyebut nama-nama yang harusnya bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di Raja Ampat.

Istimewa
BONGKAR MAFIA TAMBANG - Mantan Sekretaris BUMN Said Didu membongkar mafia tambang yang ada di balik polemik di Raja Ampat. 

TRIBUN-MEDAN.com - Mantan Sekretaris BUMN Said Didu membongkar mafia tambang yang ada di balik polemik di Raja Ampat, Papua, yang saat ini jadi perbincangan.

Bahkan, secara blak-blakan, Said Didu menyebut nama-nama yang harusnya bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di Raja Ampat.

Hal tersebut diungkapkan Said Didu dalam podcast di YouTube Abraham Samad SPEAK UP pada Kamis (12/6/2025), yang dikutip Wartakotalive.com.

Menurut Said Didu, jika tak dibekingi orang kuat di negeri ini, mustahil pengusaha tambang bisa bebas menambang di Raja Ampat.

Said Didu cukup memahami sepak terjang mafia tambang ini, karena memang fokus di bidang tambang.

Dia pun pernah diisukan menjadi calon kuat Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) pada tahun 2015 silam, namun batal karena dijegal mafia tambang.

Kala itu, Said Didu bertekad, jika menjadi Dirjen Minerba di Kementerian ESDM, akan menyikat para mafia tambang itu.

Dalam kesempatan yang sama, Said Didu mencoba membongkar dalang di balik mafia pertambangan di Raja Ampat.

PEMILIK kapal pengangkut nikel dari Raja Ampat yang bertuliskan Dewi Iriana dan JKW Mahakam yang menjadi sorotan belakangan ini. (X)
PEMILIK kapal pengangkut nikel dari Raja Ampat yang bertuliskan Dewi Iriana dan JKW Mahakam yang menjadi sorotan belakangan ini. (X) (x)

Said Didu pun menilai, ada beberapa pihak yang harus bertanggungjawab atas pertambangan ilegal yang telah terjadi di wilayah Papua tersebut.

Awalnya, Said Didu menilai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat ingin merekayasa.

Caranya, Bahlil membuat PT Gag Nikel Tbk tampil baik hingga warga Indonesia tak melirik empat usaha tambang lainnya.

"Kalau saya justru Bahlil mencoba merekayasa kemarin untuk menutupi 4 ini. GAG ini adalah punya BUMN tahun ini mendapat penghargaan sebagai tambang terbaik," ungkap Said Didu dikutip dari Tribunnews.com.

"Awalnya, saya menduga yang lain dibiarkan sementara yang lain merusak, sedangkan Gag berada di luar geoparknya Raja Ampat. Jadi saya menduga, skenario Bahlil kalau Gag diperiksa dan bagus, berarti yang lainnya bagus," ucapnya. 

"Pas kunnjungan ke Gag, kan langsung konferensi pers kalau tidak ada masalah untuk menutupi yang empat ini," imbuhnya.

Namun, rekayasa Bahlil disebut Said Didu tercium oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved