Berita Nasional

Susi Pudjiastuti Minta Tutup Tambang Nikel Raja Ampat Selamanya, Terungkap Alasannya Karena Ini

Aktivitas pertambangan nikel dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan masif terhadap lingkungan dan ekosistem alam.

Dok Greenpeace
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklaim tambang nikel milik PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, berada cukup jauh dari laut kawasan wisata. (Dok Greenpeace) 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Aktivitas tambang nikel ini disorot mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti.

Ia ikut merasa prihatin mengenai tambang nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Aktivitas pertambangan nikel dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan masif terhadap lingkungan dan ekosistem alam.

Susi juga menilai, langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang menghentikan sementara tambang nikel di Raja Ampat itu, tidak cukup.

Menurut pemilik maskapai penerbangan Susi Air ini, aktivitas tambang nikel tersebut harus dihentikan selamanya.

Dia menyampaikannya melalui sebuah cuitan di akun media sosial X (dulu Twitter), Jumat (6/6/2025).

"Sebaiknya hentikan selamanya," tulis cuitan Susi sembari mengutip sebuah artikel berita berjudul 'Bahlil: Tambang Nikel di Raja Ampat Milik PT GAG, Setop Sementara!'.

Tak hanya itu, Susi juga mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengambil langkah tegas, menghentikan aktivitas tambang di Raja Ampat.

Ia juga menyentil akun Gerindra dalam cuitannya.

"Yth. Bapak Presiden @prabowo @Gerindra mohon dengan sangat, hentikan penambangan di Raja Ampat ini Salam hormat," tulis Susi dalam cuitannya, melansir Tribunnews.com.

Pernyataan Susi ini pun mendapat beragam respons dari netizen.

Sementara itu, Bahlil Lahadalia mengatakan operasional tambang nikel di Raja Ampat telah dihentikan sementara.

Hal itu dilakukan demi meredam kegelisahan publik yang terus menyerukan ancaman kerusakan alam di Raja Ampat imbas adanya tambang nikel tersebut.

Setelah dihentikan operasionalnya, selanjutnya akan dilakukan pengecekan dan verifikasi lapangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved