Medan Terkini
Tarif Parkir di Rumah Sakit Pirngadi Medan Dikeluhkan Pegawai dan Dokter, Habis Rp 600 Ribu Sebulan
Penerapan tarif parkir di Rumah Sakit Pirngadi Medan menuai protes keras dari kalangan dokter dan pegawai rumah sakit.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Penerapan tarif parkir di Rumah Sakit Pirngadi Medan menuai protes keras dari kalangan dokter dan pegawai rumah sakit.
Tarif dinilai 'mencekik' dan ajang bisnis oknum pengelola parkir.
Seorang dokter Kota Medan, Deni Soeroso begitu emosi dengan pemasangan portal parkir dan penarikan parkir yang dinilai menyusahkan dokter dan pegawai.
Hal itu disampaikan Deni Soeroso lewat konten videonya di Instagram, yang dilihat pada Kamis (5/6/2025).
"Izin Pak Wali, saya ingin menanyakan ini (Portal Parkir). Rumah sakit ini dipasang portal untuk parkir. Aku disini sudah kerja 15 tahun kerja di sini, baru kali ini aku dapatkan seperti ini," katanya.
Deni Soeroso merasa tidak terima dengan kebijakan parkir RS Pirngadi kepada para dokter dan pegawai. Bahkan tarifnya begitu mencekik kantong karena mencapai Rp 600 ribu per bulan.
"Ini kami dengar pegawai itu parkir dikenakan biaya pak. Gak cocok lah pak. Di rumah sakit mana pun, khususnya rumah sakit pendidikan, baik pegawai, dokter spesialis, dokter jaga, koas, Program Pendidikan Dokter Spesial) (PPDS) itu gratis. Ini malah bayar, bahkan ada yang PPDS dari pagi sampai sore bayarnya Rp 30 ribu per hari. Ini bayarnya per jam gak cocok lah. Terus ada lagi koas komplain samaku, dia kalau mobil per bulan disuruh bayar Rp 600 ribu. Ini maunya gimana sih, ini sudah bisnis namanya. Aku gak setuju seperti. Tolonglah bapak pikirkan, atau batalkan lah ini, atau ini khusus unjuk pasien-pasien saja," tegasnya.
Deni Soeroso meminta Wali Kota Medan, Rico Waas meninjau kembali kebijakan RS Pirngadi Medan soal parkir yang mencekik dokter dan pegawai. Dan meminta agar dokter dan pegawai diberi akses khusus yang gratis parkir.
"Kalau kami yang pegawai-pegawai itu gratisan, kasih akses kartu. Pegawai, ppds, koas, semua digratiskan, saya mohon," kata Deni.
"Kemarin diminta Rp 600 ribu terus dinego jadi Rp 200. Gak bisa gini, sudah gak betul rumah sakit ini. Coba diatur, cemana ini, bikin malu aja. Bisa pula bayar Rp 600 ribu. Orang ini koas masak minta-minta duit lagi sama orangtuanya," ujar dokter seorang koas.
Terpisah, dokter jaga dan pegawai, ada yang bayar parkir Rp 12.000 per hari. Dia merasa keberatan, apalagi ekonomi rakyat sedang lesu.
"Kemarin itu dok saya kena Rp 12 ribu, dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore," ungkapnya
Dokter koas seorang perempuan berhijab, merasakan hal keberatan serupa. Dia yang hanya naik motor, per bulan diminta uang parkir Rp 300 ribu.
"Koas itu saya kena Rp 300 ribu, jadi sehari katanya kena Rp 11.500 itu untuk per motor," ungkap.
(Dyk/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| 3 Terdakwa Korupsi Dana BOS SMA 16 Medan Mulai Diadil |
|
|---|
| Polisi Akhirnya Ungkap Identitas Mayat Pria Membusuk di Helvetia, Keluarga Tanda Tato Donald Bebek |
|
|---|
| Identitas Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong Medan Helvetia Terungkap, Keluarga Kenal Tato di Kaki |
|
|---|
| RUPS-LB Bank Sumut Kukuhkan Jajaran Direksi Baru, Berikut Daftar Namanya |
|
|---|
| Berita Foto: Warga Antrean Menunggu Penyaluran Dana Bansos di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dokter-dan-pegawai-RS-Pirngadi-Medan-protes-keras-penerapan-tarif-parkir-yang.jpg)