Berita Viral

SOSOK Pratama Wijaya Kusuma, Mahasiswa FEB Unila Tewas Diduga Disiksa Senior Saat Diksar Mahepel

Pratama meninggal dunia diduga karena ada tindakan kekerasan dari Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).

Tribunlampung/Bayu Saputra
DIDUGA DISIKSA SENIOR - Mahasiswa menggelar unjuk rasa (kanan) di depan Rektorat Unila, Rabu (28/5/2025) setelah meninggalnya Pratama Wijaya Kusuma (kiri), mahasiswa jurusan bisnis digital FEB tahun 2024, Rabu (28/5/2025) sore. Pratama diduga meninggal akibat mengalami kekerasan setelah mengikuti diksar mahasiswa pecinta alam. 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Universitas Lampung (Unila) tewas.

Pratama tewas diduga akibat disiksa seniornya saat mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) yang digelar pada 11-14 November 2024 dan ia tutup usia 28 April 2025.

Pasca meninggalnya Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa FEB pun menggelar unjuk rasa, Rabu (28/5/2025) sore. 

Baca juga: JAM TAYANG Final Liga Champions Inter Milan vs PSG, Disiarkan Langsung Malam Ini

Para mahasiswa yang berjumlah seratusan orang tersebut mendatangi gedung Rektorat Unila. 

Para mahasiswa membentangkan poster dengan tulisan "Katanya zona akademik tapi tempat aman untuk kekerasan", "FEB Krisis Gak Keadilan", hingga "Justice For Pratama".

Korlap Aksi, Zidan mengatakan, pihaknya menggelar aksi tersebut karena wujud solidaritas antar mahasiswa. 

"Aksi ini sudah dilakukan dari hari Senin, ada 7 tuntutan yang kami sampaikan. Pertama sarana prasarana, transparansi anggaran kemahasiswaan. Tetapi yang mencuat adalah meninggalnya rekan kami," kata  Zidan, saat diwawancarai Tribun Lampung di depan Rektorat Unila, Rabu (28/5/2025).

Baca juga: Sudah 4 Tersangka Kasus Aborsi Mahasiswi S2 Makassar, Terbongkar Janin Bayi Dikubur Belakang Rumah

Ia mengatakan, Pratama meninggal dunia diduga karena ada tindakan kekerasan dari Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel). Bukti tersebut, menurutnya, sudah ada. 

"Untuk tuntutan memang ada tujuh tapi yang paling utama nyawa teman kami Pratama Wijaya Kusuma," kata Zidan. 

Zidan mengatakan, rekannya Pratama bersama lima orang lainnya mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) yang digelar oleh Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).

Korban mengikuti kegiatan diksar organisasi kemahasiswaan lingkungan dari 10-14 November 2024 di Gunung Betung, Pesawaran. 

Korban mulai sakit-sakitan setelah mengikuti kegiatan tersebut.

SOSOK Pratama Wijaya Kusuma, Mahasiswa FEB Unila Tewas Diduga Disiksa Senior Saat Diksar Mahepel
DIDUGA DISIKSA SENIOR - Mahasiswa menggelar unjuk rasa (kanan) di depan Rektorat Unila, Rabu (28/5/2025) setelah meninggalnya Pratama Wijaya Kusuma (kiri), mahasiswa jurusan bisnis digital FEB tahun 2024, Rabu (28/5/2025) sore. Pratama diduga meninggal akibat mengalami kekerasan setelah mengikuti diksar mahasiswa pecinta alam.

"Almarhum Pratama sejak mengikuti kegiatan sampai dengan bulan puasa tidak berdaya, hingga akhirnya 28 April 2025 beliau wafat," kata Zidan. 

Ia menduga temannya tersebut meninggal karena adanya tindakan dari kakak tingkat (kating) korban.

Mahasiswa yang ikut kegiatan tersebut ada 6 orang, sementara dua orang mengalami kondisi parah.

Baca juga: Akhirnya Nathalie Holscher Buka Suara, Tolak Alasan Rujuk dengan Sule Demi Adzam

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved