Sumut Terkini

Eks Direktur KSPPM Parapat Delima Silalahi Diduga Diteror, Dapat Kiriman Hewan Mati

Seorang aktivis perempuan dan juga eks Direktur KSPPM Parapat Delima Silalahi mendapatkan teror berupa kiriman hewan mati.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
KIRIMAN HEWAN: Eks Direktur KSPPM Parapat Delima Silalahi sedang berada di kediamannya, Jumat (30/5/2025). Seorang aktivis perempuan dan juga eks Direktur KSPPM Parapat Delima Silalahi mendapatkan teror berupa kiriman hewan (unggas) mati. 

TRIBUN-MEDAN.com, TARUTUNG - Seorang aktivis perempuan dan juga eks Direktur KSPPM Parapat Delima Silalahi mendapatkan teror berupa kiriman hewan (unggas) mati, Jumat (30/5/2025).

Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) ini merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus di bidang pemberdayaan petani dan masyarakat adat di kawasan Danau Toba. KSPPM juga aktif melakukan riset, penelitian, pengorganisasian dan pendampingan hukum. 

Delima mendapati kiriman tersebut setelah disampaikan oleh asisten rumah tangga di rumahnya hari ini, Jumat 30 Mei 2025, pukul 8.15 WIB.

Dirinya menyampaikan, teror tersebut melambangkan mematikan kebebasan atau kebebasan yang terancam. Pasalnya burung adalah adalah kebebasan dan roh. 

Terlihat, burung kiriman tersebut telah mati dan berlumuran darah. Berada di atas tumpukan tisu dan darah unggas tersebut sudah mengering. 

Tentu, teror ini mendapatkan respon beragam dari keluarga dan kerabat dekat Delima Silalahi.

Begitu mendapatkan kiriman tersebut, Delima bersama keluarga langsung membakarnya sebab mereka tidak sanggup melihat unggas dibunuh. 

Burung mati yang dikirim ke kediaman eks Direktur KSPPM Parapat Delima
HEWAN MATI: Burung mati yang dikirim ke kediaman eks Direktur KSPPM Parapat Delima Silalahi, Jumat (30/5/2025).

Menurutnya, pergerakan untuk pelestarian alam Danau Toba takkan terhenti oleh adanya teror tersebut.

Anggota KSPPM dan AMAN Tano Batak silih berganti sambangi rumah Delima Silalahi. Berupaya menguatkan dan menyampaikan perjuangan tetap berlanjut. 

Sebelumnya, ia dan dua rekannya disampaikan agar ditangkap oleh pihak berwajib. Hal ini terungkap dalam demo yang diselenggarakan oleh Gerakan Masyarakat - Buruh Bersatu saat berada di Kantor DPRD Toba, Senin (26/5/2025).

Hal ini menuai berbagai komentar. Termasuk Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan mengatakan, pelaku teror ini telah diampuni. Dan, pergerakan pelestarian alam di kawasan Danau Toba tetap berjalan.

Dapat Kiriman Bangkai Burung Berlumur Darah, Delima Silalahi Syok: Kebenaran Terus Disuarakan

Aktivis lingkungan dan juga eks Direktur KSPPM Parapat, Delima Silalahi mendapatkan teror berupa bangkai burung berlumur darah pada hari ini, Jumat (30/5/2025).

Hal ini membuat keluarga Delima Silalahi syok.

Walaupun demikian, Delima Silalahi berjanji tetap suarakan kebenaran, khususnya terkait penutupan perusahaan perusak lingkungan di kawasan Danau Toba.

Selanjutnya, ia tuturkan soal kronologi kejadian.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved