Berita Medan
Camat Medan Barat Sesak Nafas Saat Diperiksa Inspektorat Terkait Dugaan Pungli Sampah dan Tes Urine
Video Camat Medan Barat sesak nafas yang viral ternyata direkam oleh Anggota DPRD Medan (Komisi IV Partai Nasdem), Antonius Tumanggor.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
"Dibilang Siska dia perintah Sekda, loh kok Sekda, bawa-bawa nama Sekda," ungkap Antonius Tumanggor.
Kata Antonius Tumanggor, Camat Medan Barat sudah terlalu banyak masalah sejak ditempatkan November tahun lalu. Mulai kasus menaikkan sembako, masalah dengan kepling.
"Itu ada kepling diangkat orang luar Sei Agul, marah warga. Siska juga yang mendamaikan. Banyak kasusnya.
Hari ini Siska menelpon Antonius Tumanggor lagi. Kalau mau panggil-panggil mandor pakai surat resmi. Itu menyalahgunakan wewenang, mereka mau hapus pidana punglinya," benernya.
"Itu 5 mandor setoran, rata-rata 10 juta ya taksiran Rp 50 juta. Variasi ada Rp 5 juta, Rp 13 juta, Rp 18 juta itu. Itu lah katanya mau dipulangkan sekarang kata Sekda katanya. (Siksa). Berarti mereka menyalahkangunakan wewenang dong, mau hilangkan pidana punglinya," ungkap Antonius Tumanggor menambahi.
Uang setoran iuran sampah itu harusnya disetor para mandor dan dibayarkan ke DLH Medan. Karena belum juga disetor, mereka menagihnya kepada camat, tapi justru dimarahi dan akhirnya dipindahtugaskan.
Menanggapi pengaduan tersebut, Antonius Tumanggor menyatakan akan segera membawa kasus ini ke DPRD Kota Medan dan meminta dilakukan rapat dengar pendapat (RDP).
Ia juga akan menyampaikan persoalan ini langsung kepada Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas.
Antonius juga meminta DLH Kota Medan segera mengembalikan posisi kelima mandor tersebut ke jabatan semula.
“Jika mereka bersalah, silakan proses sesuai aturan. Tapi jika tidak, hak mereka harus dipulihkan," pungkasnya.
Para mandor sempat dihubungi melalui Kasi Sarpras suruhan Kabag Tapem untuk datang didamaikan, dan diduga untuk pengembalian uang setoran.
Upaya pendamaian ini diduga menyalahi aturan karena dilakukan di saat libur dinas dan Wali Kota Medan sedang di luar kota.
Diduga untuk menyembunyikan borok dugaan pungutan liar.
Kabag Tapem Pemko Medan, Siska dikonfirmasi belum merespons.
Dilayangkan pesan WhatsApp ke nomor 08139721xxxx soal pemanggilan mandor dan camat untuk didamaikan di kantor Tapem juga belum direspons.
(Dyk/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Camat Medan Barat Sesak Nafas
Camat Medan Barat
pungli
Kasus Tes Urine
Camat Medan Barat diperiksa Inspektorat
Hendra Syahputra
| Wakil Rektor Universitas Darma Agung Medan Dituntut 3 Tahun Kasus Aniaya Satpam |
|
|---|
| Gerebek Sarang Narkoba di Kampung Lalang, Polsek Sunggal Amankan Tiga Pengedar |
|
|---|
| Cekcok Saat Mabuk Tuak, Pria Ini Tikam Rekan Sendiri, Kesal Kerap Diejek Saat Nyanyi dan Bicara |
|
|---|
| 9 Bulan Menjabat, Banjir Medan Masih Tak Tertangani Wali Kota, Rico Waas: Kami Masih Cari Solusi |
|
|---|
| Ranperda KTR Medan, Ketua Pansus Pastikan Tak Tutup Ruang Gerak Usaha |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Diperiksa-Inspektorat-Diduga-Camat-Medan-Barat-Hendra-Syahputra_1.jpg)