Profil Sigit Widyawan, Ipar Jokowi yang Kini Jabat Komisaris Utama PT Semen Indonesia Geser Buwas

Sigit juga pernah menjadi Komisaris Independen di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).

Pada Mei 2025, ia pun ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia menggantikan Budi Waseso, mantan Kepala BNN.

Harta Kekayaan

Sebagai pejabat BUMN, Sigit Widyawan diamanahkan untuk melaporkan Harta Kekayaannya kepada negara.

Pelaporan itu sesuai dengan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN sendiri menjadi bagian penting upaya mencegah tindak korupsi.

Baca juga: Profil Rismon Sianipar, Siantar Man Lulusan UGM yang Ada di Pusaran Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

Penyampaian LHKPN selama Wajib LHKPN menjabat dilakukan secara periodik setiap 1 tahun sekali atas Harta Kekayaan yang dimiliki per posisi 31 Desember.

LHKPN itu diserahkan kepada KPK paling lambat tanggal 31 Maret pada tahun berikutnya.

Dilansir dari laman e-LHKPN Sabtu 15 Juni 2024, Sigit Widyawan terakhir kali menyampaikan Harta Kekayaannya pada 20 Maret 2023 untuk periodik 2022.

Berdasarkan LHKPN yang dikutip dari Tribun Pontianak, Sigit Widyawan memiliki total Harta Kekayaan sebesar Rp. 59,8 Miliar.

Namun karena ada hutang sekitar Rp. 400an juta, Harta Kekayaan bersihnya adalah Rp. 59,3 Miliar.

Baca juga: Profil Andi Irfan, Pesepak Bola yang Pilih Hengkang dari Madura United

14 aset tak bergerak berupa tanah dan bangunan jadi penyumbang terbesar Harta Kekayaannya.

Sigit Widyawan memiliki aset itu di Sleman, Surakarta, Karanganyar hingga Jakarta Selatan.

Ia juga memiliki Kas dan setara Kas mencapai Rp. 15,5 Miliar.

Berikut rincian Harta Kekayaan Sigit Widyawan

TANAH DAN BANGUNAN Rp. 40.495.124.000