Suharto AD Meninggal Dunia
Manajer Sada Sumut Kenang Sosok Suharto AD sebagai Pelatih Disiplin dan Sosok Ayah bagi Pemain
Kepergian Suharto meninggalkan kesedihan bagi tim Sada Sumut FC. Sebagai mantan pelatih, Suharto dikenang sebagai sosok.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Kepergian Suharto meninggalkan kesedihan bagi tim Sada Sumut FC. Sebagai mantan pelatih, Suharto dikenang sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Namun dibalik itu, ia juga dikenal sebagai sosok ayah yang mampu merangkul semua pemain.
"Buat saya pribadi dia adalah pelatih sepak bola Sumut yang bisa jadi panutan dan sosok yang baik. Jadi saya pribadi bisa banyak memahami sepak bola Sumut belajar dari beliau. Dia adalah pelatih yang disiplin, tegas tapi tetap bisa jadi bapak dan sahabat bagi timnya," kata manager Sada Sumut, Yosephine Sembiring, Sabtu (24/5/2025).
Yosephine melihat sosok Suharto adalah pelatih yang berwibawa dan memiliki karisma. Dia tak lupa bagaimana kerja kerasnya dala meloloskan tim asal Karo itu lolos ke Liga 2.
"Karena dia yang antarkan Karo United ke Liga 2. Kami sangat senang pernah bersama sama dengan Suharto. Tentu kami sangat sedih, tapi kita juga mendengar kalau beliau sudah lama sakit, dan mungkin ini adalah kehendak tuhan. Kita sangat merasa kehilangan namun kita harus sabar, dan kami akan selalu mengenang sosok beliau," lanjutnya.
Kenangan dengan Suharto tidak akan dia lupakan. Sebagai manager tim, Yosephine dulu sering berkomunikasi dengan Suharto.
Kenangan yang tidak terlupakan adalah. Ketika Suharto mampu meyakinkan para pemain setiap laga Sada Sumut.
Kata kata Suharto mampu meningkatkan keyakinan pemain.
"Jadi kenangan yang paling ingat adalah setiap kali mau tanding dia selalu beri semangat bukan memotivasi yang berkoar koar tapi menyentil pemain. Seperti bicara kau lembek kali, dan karisma tentaranya dia bawa dan terasa. Walaupun dia tegas tapi tetap bisa melucu. Dan kita sering ketawa dengan beliau," kenangnya.
"Pesan paling ingat sebagai pemain kita punya prinsip, tidak mau kalah, tidak mau ngalah, maunya menang itu yang selalu kita gaungkan kalau mau bertanding," lanjut Yosephine.
Kepergian Suharto menjadi kesedihan bagi Sada Sumut. Namun, Yosephine berharap semua orang bisa mengikhlaskan kepergian Suharto.
Dan yang paling penting sebutnya adalah meneruskan cita cita Suharto dalam memajukan sepak bola di Sumut.
"Pelatih Suharto telah tenang, buat keluarga kepergian almarhum tidak membuat keluarga bersedih berlama-lama, sabar dan ikhlas karena almarhum sudah barada ditempat terbaik dan semoga semua pencinta sepak bola bisa meneruskan legasi legasi yang ditinggalkan almarhum," tuturnya.
Suharto AD yang tutup usia pada Sabtu (24/5/2025).Suharto sempat dirawat di rumah sakit Mitra Sejati akibat penyakit diabetes dan stroke yang dia derita.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Sosok Suharto AD Legenda Sepak Bola Sumatera Utara di Mata Keluarga dan Jejak Gemilangnya |
|
|---|
| Suharto AD Sempat Dirawat di ICU, Sang Anak: Ayah Masih Ikuti Perkembangan Bola Sumut meski Sakit |
|
|---|
| Jenazah Mantan Pemain dan Pelatih PSMS Medan Suharto AD Dimakamkan Besok di Medan |
|
|---|
| Legenda PSMS Medan Suharto AD Tutup Usia 59 Tahun, Keluarga Ungkap Riwayat Penyakit |
|
|---|
| Suasana Rumah Duka Suharto AD, Mantan Pemain Sekaligus Pelatih PSMS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sejumlah-pelayat-mulai-mendatangi-rumah-Suharto-AD.jpg)