Breaking News

Berita Viral

SUDAH Dua Pekan Sopir dan Kernet Bus ALS Belum Bisa Dimintai Keterangan, Polisi Ungkap Alasannya

Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaksanakan gelar perkara terkait lakalantas bus ALS

|
Editor: AbdiTumanggor
kolase istimewa/tribun medan
KECELAKAAN BUS ALS: Kasus kecelakaan bus Antara Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) lalu. Akibat insiden tersebut, sebanyak 12 orang meninggal dunia dari 35 penumpang. Polres Padang Panjang telah menaikan kasus kecelakaan ini ke tahap penyidikan. (kolase istimewa/tribun medan) 

Kini sang sopir dirawat di klinik Polres Padang Panjang.

Iptu Jamalluddin menjelaskan, kondisi sopir masih belum pulih dan pemeriksaan tidak dapat dilakukan.

"Pemeriksaan dilakukan jika kondisi sopir sehat jasmani dan rohani," jelas Iptu Jamalluddin.

Sehingga belum ada penetapan tersangka, karena belum diperiksa.

Iptu Jamaluddin menjelaskan, kasus laka lantas dengan tindak pidana biasa berbeda.

"Kalau tindak pidana, ada orang dan barang bukti bisa dipenjarakan. Berbeda dengan kasus laka lantas, karena harus menunggu sopir sehat terlebih dahulu,"pungkasnya.

Saat ditanyakan, kapan pihaknya bisa melakukan pemeriksaan kepada sopir, Iptu Jamalluddin menyebut belum bisa dipastikan. "Belum bisa dipastikan, karena masih menunggu keterangan dokter,"tutupnya.

Baca juga: PILU! Sri Rahayu Tak Mau Jauh dari Peti Jenazah Suaminya Korban Kecelakaan Bus, ALS Bertanggungjawab

Pihak ALS Klaim Sopirnya Berpengalaman

Terpisah, pihak PT Antar Lintas Sumatera (ALS) mengungkap bahwa sopir bus yang mengalami kecelakaan di Padang Panjang, Sumatera Barat, merupakan pengemudi berpengalaman dengan jam terbang tinggi.

Humas PT ALS, Alwi, mengatakan sopir pertama telah bekerja lebih dari dua dekade, sedangkan sopir kedua juga sudah mengemudi selama lebih dari 10 tahun.

"Nah, untuk sopir pertama itu sudah 20 tahun lebih kerja di sini, sedangkan sopir kedua sudah 10 tahun lebih lah," ujar Alwi di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Rabu (7/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

Bus ALS tersebut mengalami kecelakaan tunggal pada Selasa (6/5/2025) pagi, mengakibatkan 12 penumpang meninggal dunia dan 23 lainnya luka-luka. Dalam perjalanan tersebut, bus membawa sekitar 35 penumpang.

Alwi menegaskan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem kerja bergilir bagi pengemudi untuk menghindari kelelahan selama perjalanan. 

"Ini kan ada dua sopir, mereka ini setiap 6 jam sekali ganti. Jadi bisa mengantisipasi kalau kelelahan,"sebut Alwi.

Seluruh kru bus, termasuk dua sopir dan dua kernet, mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut dan kini masih dirawat di rumah sakit. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved