Sosok

Sosok Ina Saragih, Penyanyi yang Tetap Menjaga Api Tradisi di Tengah Tantangan sebagai Artis

Hetty Hagaina Kasianta Br Saragih atau yang akrab disapa Ina Saragih, adalah bukti nyata semangat generasi muda dalam melestarikan musik daerah. 

DOK/INA SARAGIH
ARTIS KARO: Ina Saragih artis daerah asal Karo yang baru saja merilis single berjudul Meremang. Lagu terbarunya sudah dapat didengarkan melalui platform YouTube. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Hetty Hagaina Kasianta Br Saragih atau yang akrab disapa Ina Saragih, adalah bukti nyata semangat generasi muda dalam melestarikan musik daerah. 

Bermula dari ajang Karo Idol, perempuan berdarah Batak Toba ini justru menemukan passion-nya di dunia musik Karo.

Namun, di balik kecintaannya pada tradisi, Ina mengakui sejumlah tantangan yang kerap dihadapi artis daerah seperti dirinya.  

Ina memulai perjalanan musiknya pada 2023 setelah menjuarai Karo Idol. Ajang itu memberinya kesempatan merilis single perdana berjudul "Mati Rasa". 

Tak berhenti di situ, ia terus berkarya dengan meluncurkan lagu "Meremang" dan bersiap merilis single berbahasa Batak Toba. 

"Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan jadi penerus? Senior punya masanya, sekarang giliran kami," ujar Ina, yang tumbuh di keluarga pencinta musik di Berastagi (7 Juni 2003).  

Meski tak menempuh pendidikan formal musik, bakatnya terasah secara otodidak sejak kecil. Kini, ia aktif manggung di berbagai acara, baik formal maupun nonformal, membawakan lagu-lagu Karo dan Batak. "Ini kebanggaan. Sebagai anak muda, mencintai bahasa daerah lewat musik adalah cara kami melestarikan budaya," tegasnya.  

Tren Musik Karo: Kolaborasi Modern dan Tradisi

Musik Karo saat ini sedang mengalami transformasi menarik. Ada beberapa tren yang menonjol, fusi tradisional dan modern, banyak musisi Karo mulai menggabungkan alat musik tradisional seperti gendang, sarune, dan keteng-keteng dengan aransemen modern (pop, dangdut, bahkan EDM).  

Lirik Kontemporer lagu-lagu Karo kini tak hanya bercerita tentang alam dan adat, tetapi juga mengangkat tema cinta modern dan kehidupan urban, membuatnya lebih relevan bagi anak muda.  

Digitalisasi, penyanyi Karo semakin aktif di platform digital seperti YouTube dan Spotify. Beberapa lagu bahkan viral di TikTok, seperti "Bintang Pujaan" oleh Rinto Tarigan.  

Kolaborasi Lintas Etnis, musisi Karo mulai berkolaborasi dengan artis Batak, Melayu, bahkan Jawa, memperluas pasar pendengar.  

Tantangan di Balik Lagu Daerah 

Di balik antusiasme, Ina mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi artis daerah. Pertama, minimnya wadah pengembangan bakat. "Pemerintah perlu lebih memperhatikan potensi anak muda di musik tradisional. Kami butuh dukungan, baik pelatihan maupun fasilitas," ujarnya.  

Kedua, persaingan dengan musik modern. Meski peminat lagu daerah masih tinggi, penetrasi musik pop dan digital kerap menyulitkan promosi. "Tantangannya adalah bagaimana membuat lagu daerah tetap relevan bagi generasi muda," tambahnya.  

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved