TRIBUN WIKI
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Tonggak Lahirnya Intelektual Indonesia
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati tiap 20 Mei berangkat dari lahirnya organisasi pergerakan nasional pertama, Budi Utomo tahun 1908
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Kebangkitan nasional tidak hanya ditandai oleh berdirinya Budi Utomo.
Setelahnya, muncul organisasi-organisasi lain yang memperluas semangat persatuan dan perlawanan terhadap penjajah, seperti Sarekat Islam (berdiri 1911) dan Indische Partij (1912), yang secara tegas menuntut kemerdekaan Hindia Belanda.
Puncak dari semangat kebangsaan ini adalah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang menegaskan persatuan bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
Baca juga: Sinopsis Film Perang Kota, Berlatar Sejarah Upaya Pejuang Indonesia Bunuh Petinggi Kolonial Belanda
Penetapan Hari Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional pertama kali diperingati secara resmi pada 20 Mei 1948 oleh Presiden Soekarno di tengah situasi politik yang genting pasca-kemerdekaan, sebagai upaya untuk mempersatukan kekuatan bangsa melawan upaya Belanda merebut kembali Indonesia.
Penetapan resmi Harkitnas sebagai hari nasional dilakukan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959, namun Harkitnas bukan hari libur nasional.
Baca juga: Sejarah dan Cerita Jumat Agung, Hingga Wafatnya Yesus Kristus
Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai nasionalisme, persatuan, dan semangat kebangsaan.
Peringatan ini mengingatkan bangsa Indonesia akan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan, baik di masa penjajahan maupun dalam membangun bangsa setelah merdeka.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sejarah-hari-kebangkitan-nasional-20-mei.jpg)