Medan Terkini

SPMB Mulai Dibuka Hari Ini, Sekda Sumut: Tidak Ada Pungli, Titipan dan Jalur Belakang

Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA/K tahun 2025 resmi dibuka hari ini, Kamis (15/2025).

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
UJIAN SPMB: Puluhan siswa mengikuti ujian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online, di SMA Negeri 2 Medan, Senin (17/6/2019). Tahun ini, namanya bukan lagi PPDB melainkan SPMB dan pendaftaran telah dimulai hari ini, Kamis (15/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA/K tahun 2025 resmi dibuka hari ini, Kamis (15/2025).

Disdik ingatkan seluruh kepala sekolah untuk mewujudkan SPMB yang bersih dan jujur. 

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Sumut Effendy Pohan pun telah melakukan penandatanganan fakta integritas SPMB tahun 2025.

Dijelaskannya, penandangan fakta integritas ini bertujuan agar SPMB tahun 2025 berjalan tertib, jujur, transparan, dan lebih manusiawi.

"Penandatangan fakta integritas ini dilakukan seluruh kepala daerah Sumut. Tujuannya juga agar semua peserta didik di Provinsi Sumut bisa mengakses pendidikan yang berkualitas," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5/2025).

Dikatakannya, SPMB ini bukan hanya tentang siapa yang diterima di sekolah mana. Namun ini adalah soal kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan kita.

"Ini adalah soal keadilan bagi seluruh anak-anak Sumut, baik yang tinggal di kota, desa, daerah pesisir, maupun daerah terpencil. Semua punya hak yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas,” terangnya.

Ia pun menegaskan, tidak ada siswa yang tertolak hanya karena alasan yang curang.

 “kita pastikan tidak ada anak yang tidak lulus dengan alasan tidak ada orang dalam, tidak ada jalur belakang, tidak ada titipan, dan tidak ada pungutan liar atau manipulasi data,"tegasnya.

Pohan juga menegaskan jika ada sekolah ataupun siswa yang melanggar aturan SPMB akan ditindak tegas.

“Jika ada pelanggaran, harus ditindak tegas. Jika ada keraguan, kita harus transparan. Karena ketika satu anak saja merasa dikecewakan oleh sistem ini, kita semua ikut gagal menjaga keadilan,” ujarnya.

Effendy mengatakan, pendidikan adalah fondasi utama pembangunan daerah dan bangsa. Untuk itu, harus dimulai dari tata kelola pendidikan yang adil, transparan, dan merata.

"SPMB, adalah pintu awal dari semuanya," ucapnya.

Effendy berharap, SPMB ini bisa menjadi contoh untuk provinsi lainnya di Indonesia.

 “Kita jadikan Sumatera Utara sebagai contoh pelaksanaan SPMB yang adil dan transparan untuk provinsi lain,” ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved