Berita Medan

Perayaan Waisak 2569 BE di Vihara Borobudur, Sebarkan Kedamaian dan Toleransi

Perayaan di Vihara Borobudur berlangsung meriah sejak 11 hingga 14 Mei 2025, dengan rangkaian acara

TRIBUN MEDAN/HAIKAL
Anggota Yayasan Vihara Borobudur, Andi Krishnaputra (58), menjelaskan bahwa ritual seperti memandikan patung Buddha bukan sekadar tradisi, melainkan simbol penghormatan dan upaya mendekatkan diri pada ajaran Sang Buddha.   

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Waisak atau Buddha Purnima yang ke-2569 BE, Senin (12/5/2025).

Perayaan ini memperingati tiga momen penting dalam kehidupan Sang Buddha yakni kelahiran, pencapaian penerangan sempurna (Nirwana), dan wafatnya (Maha Parinibbana). 

Di Indonesia, salah satu pusat perayaan terbesar berlangsung di Vihara Borobudur Medan, yang menjadi tempat berkumpulnya berbagai sekte Buddha untuk beribadah bersama.  

Perayaan di Vihara Borobudur berlangsung meriah sejak 11 hingga 14 Mei 2025, dengan rangkaian acara seperti kebaktian, makan siang bersama, doa, dan ritual pemandian patung Buddha.

Anggota Yayasan Vihara Borobudur, Andi Krishnaputra (58), menjelaskan bahwa ritual seperti memandikan patung Buddha bukan sekadar tradisi, melainkan simbol penghormatan dan upaya mendekatkan diri pada ajaran Sang Buddha.  

"Maknanya lebih dalam dari sekadar ritual. Ini tentang bagaimana kita menjaga kedamaian dalam diri dan kehidupan sehari-hari,"kata andi saat diwawancarai Tribun Medan di Vihara Borobudur,Senin (12/5/2025)

Andi menekankan bahwa esensi Waisak bukan hanya dirayakan setahun sekali, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata. 

"Menghormati Buddha itu dilihat dari perilaku kita. Kalau setelah beribadah kita masih kasar kepada orang lain, apa gunanya? Ajaran Buddha mengajarkan kemanusiaan, toleransi, dan berbuat baik setiap hari,"Ungkapnya.  

Vihara Borobudur, yang didirikan oleh MUP Phoa Krishnaputra (91 thn), seorang Maha Upasaka Pandita, menjadi tempat ibadah inklusif bagi seluruh aliran Buddha. 

Ratusan umat dari berbagai daerah di Sumatera Utara, termasuk Karo, hadir dalam perayaan ini.

Hingga siang ini, lebih dari seribu orang telah memadati vihara, dan jumlah diperkirakan terus bertambah hingga sore.  

Di tengah tantangan global yang penuh konflik, Andi berharap Waisak tahun ini dapat menjadi momentum memperkuat perdamaian. 

"Indonesia dan dunia membutuhkan kedamaian agar kita bisa hidup rukun, toleran, dan bahagia,"tutupnya.  

(Cr9/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved