Breaking News

Berita Nasional

Dimulai Isu 3 Periode, Awal Mula Perubahan Sikap Jokowi di Mata Mahfud MD: Jaksa-jaksa Diancam

Perubahan Jokowi itu mulai dirasakan Mahfud MD, ketika isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode mencuat.

|
Kolase Tribun Medan
PERUBAHAN JOKOWI - Ucapan Mahfud MD bongkar perubahan sikap Jokowi semasa menjadi presiden. Sudah dirasakan ketika muncul isu tiga periode. 

Hal ini terbukti dengan pembubaran Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) Pusat dan Daerah yang dijalankan oleh Kejaksaan Agung di awal Desember 2019.

“Orang jaksa-jaksa itu diancam kok. Dalam satu pertemuan se-Indonesia, ada jaksa ada polisi, (Jokowi bilang) ‘Eh jangan sekali-kali korupsi. Saya sudah tahu siapa yang korupsi bagaimana cara korupsi. Saya gigit sekarang,” kata Mahfud mengulang pernyataan Jokowi lima tahun lalu itu.

Mahfud mengatakan, sebenarnya tujuan TP4D baik, yaitu untuk membantu pemerintah daerah dalam membuat dan memastikan rencana pembangunannya sesuai dengan aturan yang ada.

Namun, dalam praktiknya, pemerintah daerah justru diperas oleh jaksa untuk memberikan sejumlah uang agar rencana pembangunannya bisa dijalankan.

Akhirnya, TP4D ini dibubarkan oleh Jokowi karena menjadi ladang korupsi.

Selain jaksa, Mahfud mengatakan bahwa polisi pun sangat takut dengan Jokowi.

“Takut jaksa itu, polisi apalagi. Nah kalau sekarang, saya tidak tahu apakah masih takut ke sana (Jokowi) atau ke Pak Prabowo,” ujar Mahfud.

Gagal jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

Jokowi sempat memilih Mahfud MD sebagai pasangannya di Pilpres 2019.

Namun rencana itu buyar karena Golkar, satu partai pengusung Jokowi, tidak setuju.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menceritakan kronologi kenapa Mahfud MD gagal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 
Yusril mengatakan, nama Mahfud MD digantikan oleh Ma'ruf Amin pada detik-detik terakhir pengumuman cawapres Jokowi

"Seperti dulu kasusnya pergantian Pak Mahfud sama Pak Ma'ruf Amin. Itu kan terjadi secara tiba-tiba, hanya beberapa jam sebelum keputusan itu dibuat," ujar Yusril saat ditemui di Senopati, Jakarta, Kamis (12/10/2023). 

Yusril mengungkapkan, untungnya saat itu kubu Jokowi cuma membocorkan inisial saja sebelum pengumuman cawapres. Inisial nama yang dibocorkan kala itu adalah "M".

Menurut Yusril, pihak yang membuat Mahfud gagal maju sebagai cawapres Jokowi adalah Partai Golkar. 

"Untung pada waktu itu hanya disebutkan inisial. Inisial yang disebutkan M. M ini Mahfud. Begitu Mahfud ini siap-siap, tiba-tiba ada penolakan dari Golkar terhadap Mahfud," katanya. 

"Kenapa Golkar bersikeras menolak Mahfud? Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," ujar Yusril melanjutkan. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved